Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika
Rp 97.500
Hemat Rp 4.875
Rp 92.625
Judul
Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika
Penulis
No. ISBN
9789796655205
Penerbit
Tanggal terbit
2007
Jumlah Halaman
291
Berat
450 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Sosial-Politik
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ··
DESCRIPTION
Memasuki abad ke-21 hubungan internasional di Afrika berkembang lebih positif meskipun krisis kemanusiaan akibat konflik internal, krisis ekonomi sosial dan politik belum teratasi. Begitu pula berbagai kendala yang hampir serupa 40 tahun sebelumnya masa dekolonisasi benua itu mencapai intensitas tinggi. Jika MDGs dan HDI menjadi tolok ukur maka Afrika masih jauh dari target dan ketinggalan dari benua-benua lain. Kemiskinan an keterbelakangan belum begitu membaik. Bahkan segala macam penyakit yang mematikan cenderung meningkat, termasuk malaria dan HIV / AIDS.
Perbatasan antarnegara Afrika memang ditentukan oleh para kolonialis yang sebelumnya menguasai benua itu. Betapa pun hal itu merugikan bangsa-bangsa Afrika sesudah merdeka, masalah perbatasan itu sangat berpotensi untuk menyebabkan pertikaian antarnegara. Untungnya hal itu sudah disadari para pemimpin Afrika sejak berdirinya OAU 1963, yang ditransformasikan menjadi Uni Afrika 2001. Belum banyak yang dapat ditonjolkan dari organiasasi kontinental yang beranggotakan 53 negara itu sementara berbagai organisasi regional yang lebih kecil juga berkembang. Perbedaan tingkat kemajuan dan kemakmuran serta kurangnya komplementaritas antarnegaara Afrika belum memungkinkan peningkatan upaya integrasi ekonomi. Rezim apartheid dan rasialis memang sudah tidak ada. Namun konflik antarnegara belum sepenuhnya ilang sementara konflik internal masih terus berlangsung, seperti di Darfur (Sudan Barat) dan Somalia. Banyak negara di Afrika yang masih berada di bawah rezim otoriter, yang naiknya ke panggung kekuasaan melalui kudeta. Kecenderungan ke arah demokratisasi dengan meninggalkan sistem satu-partai berjalan lamban.
Pasca Perang Dingin menyebabkan menurunnya kompetensi negara-negara besar di Afrika. Mereka yang tergabung dalam G-8 telah memenuhi sedikit dari yang diimbau agar mereka menghapuskan utang luar negeri negara-negara Afrika termiskin.
Hubungan Ri-Afrika di bidang perdagangan memiliki potensi untuk ditingkatkan, meskipun dilihat dari volume dan nilai perdagangan realtif masih kecil. Kendalanya adalah belum terjalinnya kerja sama antara pebisnis kedua pihak. Juga tidak adanya hubungan udara dan laut secara langsung, sehingga kargo masih harus diangkut melaiui negara ketiga.
Perbatasan antarnegara Afrika memang ditentukan oleh para kolonialis yang sebelumnya menguasai benua itu. Betapa pun hal itu merugikan bangsa-bangsa Afrika sesudah merdeka, masalah perbatasan itu sangat berpotensi untuk menyebabkan pertikaian antarnegara. Untungnya hal itu sudah disadari para pemimpin Afrika sejak berdirinya OAU 1963, yang ditransformasikan menjadi Uni Afrika 2001. Belum banyak yang dapat ditonjolkan dari organiasasi kontinental yang beranggotakan 53 negara itu sementara berbagai organisasi regional yang lebih kecil juga berkembang. Perbedaan tingkat kemajuan dan kemakmuran serta kurangnya komplementaritas antarnegaara Afrika belum memungkinkan peningkatan upaya integrasi ekonomi. Rezim apartheid dan rasialis memang sudah tidak ada. Namun konflik antarnegara belum sepenuhnya ilang sementara konflik internal masih terus berlangsung, seperti di Darfur (Sudan Barat) dan Somalia. Banyak negara di Afrika yang masih berada di bawah rezim otoriter, yang naiknya ke panggung kekuasaan melalui kudeta. Kecenderungan ke arah demokratisasi dengan meninggalkan sistem satu-partai berjalan lamban.
Pasca Perang Dingin menyebabkan menurunnya kompetensi negara-negara besar di Afrika. Mereka yang tergabung dalam G-8 telah memenuhi sedikit dari yang diimbau agar mereka menghapuskan utang luar negeri negara-negara Afrika termiskin.
Hubungan Ri-Afrika di bidang perdagangan memiliki potensi untuk ditingkatkan, meskipun dilihat dari volume dan nilai perdagangan realtif masih kecil. Kendalanya adalah belum terjalinnya kerja sama antara pebisnis kedua pihak. Juga tidak adanya hubungan udara dan laut secara langsung, sehingga kargo masih harus diangkut melaiui negara ketiga.
WHY CHOOSE US?
TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Sosial-Politik terlengkap ditambah discount spesial.
Nikmati koleksi Buku Sosial-Politik terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya