Liar

  • Cover Liar
Rp 19.500
Hemat Rp 975
Rp 18.525
Judul
Liar
Penulis
No. ISBN
9797802558
Penerbit
Tanggal terbit
Juli - 2008
Jumlah Halaman
192
Berat
-
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
115x190mm
Kategori
Buku Murah Agro Group
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION

Indra mengelus motor pemberian bapaknya dengan penuh tanya. Siapa yang membawa motor ini kembali? Motor itu adalah saksi kehidupan jalanan Indra, yang menghantarkan Indra menyandang gelar Sang Raja Jalanan. Gelar yang membuatnya harus selalu menghadapi ancaman dari seterunya, Black Death. Geng motor penjarah yang merisaukan kehidupan semua orang. Kematian bapaknya di sebuah perkelahian dengan Black Death membuat Indra sadar, lalu memutuskan kembali ke kehidupan normal. Namun, Bayu, adik Indra, justru merasa sebaliknya. Bayu yang cupu itu berhasil memenangi pertandingan demi pertandingan balap motor dan menggantikan posisi kakaknya. Sebagai Raja Jalanan, ia siap menghadapi siapa saja, bahkan Black Death sekalipun.

REVIEW Liar

Oleh : kandi, 29 Mei 2009-11:52:54

Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating+0 rating
Menyentuh!

Itu kesan pertama yang saya rasakan saat membaca novel ini. Membayangkan hubungan harmonis yang terjalin antara dua orang kakak beradik laki-laki. Sang kakak, Indra, berhasil menjadi pahlawan kecil bagi adiknya yang "anak mami" itu. Seperti layaknya pahlawan, Indra selalu membuat Bayu, adiknya, optimistis menjalani hidup, berani mengambil risiko, dan menolong orang lain.

Novel ini juga kental tentang persahabatan. Yang ditemukan dalam gerombolan muda-mudi pecinta "sirkuit jalanan". Balapan liar di jalan raya menjadi awal perkenalan mereka sekaligus sarana melahirkan konflik. Layaknya pertandingan, ada menang dan kalah. Kekalahan bertubi-tubi dari geng yang menamakan dirinya Black Death membuat kelompok tersebut memusuhi Indra.

Julukan sebagai Raja Jalanan yang disandang Indra melekat erat sampai sebuah fakta menghentikan langkahnya. Tidak ada lagi trek-trekan di jalan raya, tak juga balapan liar setiap tengah malam hingga jelang pagi. Atas perubahan sikap Indra itu, Bayu menjadi orang yang paling tidak bisa terima. Dia merasa kehilangan sosok pahlawan yang sedari kecil sudah menjadi panutan.

Bukan hanya tidak terima, Bayu pun tak lagi respek pada abangnya. Dia anggap Indra sebagai pecundang karena bahkan tak mau berbuat apa-apa ketika motor balap pemberian ayah mereka diambil paksa oleh geng Black Death. Tapi Indra bergeming dengan kekecewaan adiknya. Dia terus menjalani hidup normal dan meninggalkan dunia liarnya.

Mendapati Indra tetap teguh dengan pilihannya, Bayu si anak mami itu berubah 180 derajat. Dia berusaha "menjaga dirinya sendiri". Meski tak berpikir untuk menggantikan gelar yang disandang abangnya, perjalanannya membawa dia memiliki hidup seperti Indra. Kehidupan cintanya pun bermula dari sana.

Novel ini memiliki daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang mungkin mencintai kehidupan di jalan. Menggunakan bahasa khas anak muda Jakarta, lengkap dengan sapaan dan seloroh yang ceplas-ceplos. Kadang sarkastik saat terjadi dialog antargeng yang berlawanan. Tapi, pemilihan kata dalam kalimat-kalimanya membosankan. Dalam novel ini, akan sering kita temui kata-kata yang dipakai berulang kali, seperti "terlihat", "tau nggak", dan "mulai".

Diksi yang digunakan sangat biasa, untuk tidak dibilang tidak kreatif. Bagi saya, membaca novel dengan bahasa atau diksi yang itu-itu saja sangat membosankan. Karena, salah satu keuntungan pembaca setia novel adalah, bisa menemukan kata-kata baru yang jarang digunakan tapi bisa menambah perbendaharaan.

Sayangnya, cerita ini menyentuh bukan karena pemilihan kata yang pas dan langsung mengena dengan konflik serta kisah yang dibangun. Tapi lebih karena bagian cerita itu yang membuat pembaca jadi sentimentil. Padahal, jika cerita sentimentil itu didukung oleh pilihan kata yang mengena bisa membuat cerita ini lebih hidup. Seperti saat terjadi pertengkaran antara Indra dan Bayu. Terkesan, tak ada kalimat Indra yang membuat pembaca juga bisa langsung tersengat.

Tapi secara keseluruhan, cerita ini menarik dan layak dibaca. Kita akan digiring pada sebuah dunia yang mungkin memang ada di bagian kehidupan orang lain. Geng motor, kehidupan anak jalanan liar yang masih punya moral tapi terlanjut dicap sebagai biang onar. Di sini juga ada ketulusan, persahabatan, dan memastikan arti penting keluarga yang harmonis. Selamat membaca!

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Buku Murah Agro Group terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Karya Tessa Intanya lainnya:

Buku terbitan GagasMedia lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020