Name of the Game

DESCRIPTION

Aku mencintaimu, tapi aku ragu kau akan menerimaku apa adanya.

Sebelum kita saling kenal, kau tidak mengenalku. Setelah menghabiskan waktu bersama pun, kau tetap tidak mengenalku. Seperti permainan kartu, aku menjaga baik-baik rahasia semua kartuku darimu.

Kau membuka kartumu satu per satu, perlahan-lahan dan sangat menggoda. Jantungku berpacu cepat, apakah ini saatnya kau mengetahui rahasiaku yang sebenarnya? Aku menggigit bibir. Kurasakan keringat dingin mengucur pelan di kening. Waktu kian menipis... inilah saatnya!

Dan ketika tak ada lagi rahasia di antara kita, aku bahkan tak berani mengangkat kepala. Aku tak berani menghadapi kenyataan, bahwa kau mungkin tak akan lagi peduli padaku....

REVIEW Name of the Game

Oleh : Warlock, 19 Mar 2012-10:25:53

Rating

Saat baca buku ini saya jadi teringat masa remaja eh jaman SMA. Karena pada jaman SMA dulu saya juga tomboy seperti Andra tapi tidak berlebihan seperti si Andra sang tokoh utama. Dulu saya juga membayangkan memiliki kisah yang sama.

Buku ini menceritakan kisah yang sangat biasa, kejadian umum yang mungkin terjadi tapi cukup jarang terjadi. Cerita yang ringan dan mudah dimengerti. Lucunya di awal sang pengarang, Fidriwida mencoba menceritakan kisah menyimpang seolah olah berusaha menyembunyikan kisahnya, yah mungkin ini cara Fidriwida untuk membuat cerita ini semakin menarik, yang memang pada akhirnya ceritanya pun menjadi tidak membosankan. Ditengah si pengarang, Fidriwida, mulai perlahan memperlihatkan apa yang ingin diceritakan walau mungkin pembaca sudah bisa menebak akhir ceritanya, tetap saja Fidriwida menyajikan cerita dengan menarik. Mudah di mengerti dan tidak membosankan.

Cinta memang permainan. Dimana hati kita terkadang menguasai seluruh otak kita. Terkadang juga otak kita berusaha untuk bisa menguasai hati agar tidak seenaknya merasa. Cinta itu sebuah kata yang sering kali di artikan luas. Semakin berkembang-berkembang dan terus berkembang sampai-sampai bisa menjadi sangat berbahaya. Bisa membuat gila atau bahkan melanggar banyak prinsip-prinsip yang kita bangun dengan teguh. Seperti prinsip Raka yang akhirnya menyerah akan cinta. Raka yang merasa terombang ambing akan hati dan pikirannya. Tenggelam dalam semua dilema-dilema yang ada dalam kehidupan, prinsip, dan kebahagiaan. bagaimana caranya agar semua keraguan hilang, bagaimana caranya agar bahagia tidak harus melanggar prinsip-prinsip. apa yang akan terjadi jika semua berkata jujur, jika tidak yang disembunyikan. jika sudah terlanjur ada kesalahpahaman, bagaimana cara memperbaikinya.

Andra dan Raka akan menceritakan banyak hal dari kejadian umum, mengenai permainan dan permasalahan hati. semua diceritakan dengan akhir yang memuaskan.

Buku ini sangat nyaman di baca, karena ringan dan menghibur. Kalau saya masih anak SMA pasti saya membayangkan kisah yang sama terjadi pada saya. Karena kisah yang di ceritakan dibuku ini bukan kisah dongeng layaknya cinderlela, jadi semua yang membaca buku ini akan mudah mengkhayalkan atau membayangkan sang tokoh, Andra, sebagai dirinya (diri si pembaca) sendiri.

Membaca buku itu kan membuat imajinasi kita bermain, eh membuat kita jadi berimajinasi. sehingga saat membaca buku ini saya bisa bernostalgia, sambil senyum-senyum membayangkan cerita yang ada di novel ini terjadi sama saya.