Sapporo No Niji : Pelangi Cinta di Langit Sapporo

DESCRIPTION

REVIEW Sapporo No Niji : Pelangi Cinta di Langit Sapporo

Oleh : Lia_L, 16 Agu 2012-17:34:16

Rating

Menemukan buku ini di tengah gempuran Korean Wave serasa membangkitkan kenangan tentang J-Pop yang dulu juga sempat booming, terutama bagi saya. Apalagi ketika membaca sinopsis di bagian belakang buku, ada banyak hal berkelebatan di kepala saya. Yay! Cerita berbau Japanese.. berarti akan ada pelajaran Nihon-go (layangnya di buku Belanglicious, Kintaholic, dan Winter in Tokyo). Dan dengan sok yakin saya menyimpulkan kalau isi ceritanya mengenai perjuangan seorang gadis mendapatkan cinta pria pujaan hatinya (saya tergoda dengan kalimat "Kapan kau membuatku jadi PEREMPUAN paling bahagia di muka bumi ini. Daaaaan... ternyata isinya tidak sesuai dengan kesimpulan sok tahu saya... malah ada beberapa point yang membuat saya agak kecewa... maka nilai 2.5 di tangan saya flooring menjadi 2 (karena berat rasanya untuk ceiling jadi 3)
And well... this is my review.
* Sejak bab awal, saya sama sekali TIDAK MERASAKAN perjuangan tokoh utama wanitanya seperti tersirat di cover belakang buku. Saya malah merasakan perjuangan salah satu tokoh utama prianya (yup... ada lebih dari satu pria di cerita ini). Saya malah mendapat kesan kalau sejak awal penulis sudah "menyodorkan" salah satu tokoh pria yang "sempurna" ke tokoh utama wanita. Dan kesempurnaan ini juga terasa sedikit mengganjal dibandingkan penjelasan di bagian paling awal cerita yang terlihat ketakutan saat pertama kali bertemu si wanita (bahkan sampai akhir penulis tidak menjelaskan kenapa Hiroshi si Mr. Perfect ini ketakutan!).
* Dari bab awal, saya justru dibuat lebih penasaran oleh side story-nya, kisah tentang Ha-chan. Berawal dari kepingan-kepingan memory salah satu tokoh utama pria, malah membuat rasa ingin tahu saya tentang Ha-chan ini makin menjadi, karena kisahnya bagi saya lebih menarik ketimbang main story yang biasa saja. Dan yang lebih menyebalkan, sampai akhir side story ini dibiarkan menggantung tanpa ada eksekusi... jadi bikin makin penasaran (aaaaargh).
* Well... sampai akhir kok saya kurang merasakan klimaksnya yah? Salah satu titik balik yang disuguhkan cuma kemarahan Hiroshi (yang sampai akhir juga tidak dijelaskan kenapa dia semarah itu... rasanya ga masuk akal kalau cuma karena mengobrol dengan "orang asing" bisa membuat seorang Tuan Baik Hati semarah itu... mana penjelasannya??). Dan sejak bab itu sampai akhir cerita bahkan tidak diceritakan mengenai usaha Lala untuk berbaikan atau sekedar memberi penjelasan ke Hiroshi... hanya ada percakapan Lala dengan temannya (Sita) yang menyiratkan kalau Lala sudah menelepon... cuma itu >_<
Sampai titik ini saja saya masih "gelap" tentang sejauh mana hubungan Hiroshi - Lala, lalu tiba-tiba saja mereka seolah "putus" (huwaaaaaaaaa @___@)
* Di bab akhir diceritakan kalau Lala akhirnya memberikan masa "percobaan" pada pejuang cintanya begitu mudah.. bahkan proses "jatuh cinta"nya dijelaskan dengan begitu simple (karena dulu Lala menyukai Hiroshi maka rasa "suka" yang lain tertutup... what the... ) Mana chemistry-nya

All bad? Tidak juga... teaser di sampul belakangnya sangat menggoda kok (yang setelah saya tamat membaca saya berpikir kalau itu bukan ungkapan hati tokoh utama wanitanya saja, tapi 3 tokoh utama cerita ini -- Alvin Sang Pejuang Cinta, Hiroshi dan Lala)
Gambar cover depannya juga sangat indah... dilengkapi sama versi kanji dari judulnya dan sedikit quote tentang cinta.
Penjelasan tentang Sapporo dan kehidupan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Sapporo (dan Jepang pada umumnya) benar-benar sangat menarik (mungkin karena ditulis berdasarkan pengalaman penulis selama tinggal di Jepang)
Dan kekuatan side story tentang Ha-chan menggoda saya untuk terus membaca agar bisa mendapatkan kelanjutan kisah Ha-chan, hahaha...
Ditunggu kisah lengkap mengenai Ha-Chan yah Ms. Hapsari Hanggarini.