The Winter Traveler and Other Stories

Tidak lama kemudian sang pemandu tiba dan siap membawa saya mendaki salah satu puncak Pegunungan Alpen. Pria Swiss paruh baya ini berpenampilan meyakinkan untuk seorang pemandu pendakian. Tubuhnya berbalut jaket tebal ala pendaki yang kerap saya lihat di film, ia juga mengenakan sepatu bot. Ia memandang takjub kepada saya. Meskipun saya sudah mengenakan sepatu bot dengan jaket gunung tebal, sepertinya ia belum pernah melihat orang yang akan mendaki gunung dengan membawa sebuah totebag besar. Dibandingkan dengan tas punggungnya yang terlihat sangat siap untuk mendaki, mungkin dipikirnya saya lebih cocok pergi ke mal.

Berbeda dengan pelancong lain yang ingin menikmati keindahan negara Eropa saat musim panas, Erza S. T. lebih memilih musim dingin untuk melakukan perjalanannyasaat matahari lebih banyak bersembunyi. Baginya, pengalaman saat musim dingin dan salju lebih berkesan.

The Winter Traveler and Other Stories akan bercerita tentang perjalanan sang penulis menembus jantung Kota Vienna, lost in translation di Jenewa, menikmati fine dining di Oslo, sampai menikmati rasanya makan di salah satu puncak
tertinggi di dunia.