Jenghis Khan : Legenda Sang Penakluk dari Mongolia [Hard Cover]
3.72 avg rating - 1555 Goodreads ratings
Rp 120.000
Hemat Rp 6.000
Rp 114.000
Judul
Jenghis Khan : Legenda Sang Penakluk dari Mongolia [Hard Cover]
Penulis
No. ISBN
9786029193718
Penerbit
Tanggal terbit
April - 2016
Jumlah Halaman
432
Berat
800 gr
Jenis Cover
Hard Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Sejarah Dunia
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Stok Tidak Tersedia
DESCRIPTION
LEGENDA SANG PENAKLUK DARI MONGOLIA
Di mana gerangan Jenghis Khan? Ia tidak mati. Inilah yang terjadi
Seorang raja di sebuah negeri nun jauh memiliki putri seelok mentari. Jenghis Khan meminta perawan itu. Sang raja diam-diam berkata pada putrinya: ini sebilah pisau, sangat kecil dan tajam. Sembunyikan di balik pakaianmu, dan kala waktunya tiba kau tahu yang harus kaulakukan. Tatkala Yang Mulia Jenghis berbaring bersamanya, sang putri mengeluarkan pisau itu dan mengebirinya. Jenghis berteriak saat merasakan luka itu. Orang-orang bergegas masuk, namun Jenghis hanya berkata: bawa pergi gadis ini, aku ingin tidur.
Jenghis terlelap dan tak pernah bangun dari tidur itu. Tetapi, bukankah Yang Mulia Jenghis akan menyembuhkan dirinya sendiri? Setelah pulih, ia akan terjaga dan menyelamatkan bangsanya"
Dongeng rakyat Mongol, diadaptasi dari Owen Lattimore, Mongol Journeys
Jenghis Khan adalah tokoh abadi dalam sejarah: pemimpin jenius, pendiri kerajaan darat terbesar duniadua kali lipat luas Romawi. Kematiannya yang misterius mempertaruhkan segalanya dalam bahaya, sehingga peristiwa itu tetap dirahasiakan sampai semua ahli warisnya berhasil mengamankan daerah taklukannya. Kerahasiaan menyelubungi dirinya sejak itu. Makamnya yang tak pernah ditemukan, dengan harta karun yang dibayangkan orang berada di dalamnya, terus jadi sasaran keingintahuan dan spekulasi.
Di masa kini, Jenghis Khan kerap dianggap momok, pahlawan, dan manusia setengah dewa. Bagi umat Muslim, bangsa Rusia dan Eropa, dia seorang pembunuh massal. Namun di tanah kelahirannya, bangsa Mongol memujanya sebagai bapak bangsa; bangsa China menghormatinya sebagai pendiri dinasti; dan di kedua negara tersebut para pemuja mencari berkahnya.
Buku ini lebih dari sekadar ulasan menarik tentang kebangkitan dan penaklukan Jenghis Khan. Penulisnya, John Man, menggunakan pengalaman langsung guna menyingkap pengaruh sang Khan yang terus lestari. Dialah penulis pertama yang menjelajahi lembah tersembunyi tempat Jenghis diperkirakan wafat, dan salah satu dari sedikit orang Barat yang pernah mendaki gunung keramat tempat Jenghis mungkin dimakamkan. Hasilnya, sebuah ulasan memikat tentang sang tokoh serta pelbagai gairah yang melingkupinya di masa kini. Dalam legenda, ritual, dan kontroversi, Jenghis Khan memang tak pernah mati.
PENULIS
John Man adalah sejarawan dan travel writer dengan ketertarikan khusus terhadap Mongolia. Setelah menyelesaikan studi mengenai Jerman dan Prancis di Oxford, ia mengambil dua program kursus pascasarjana: kajian sejarah sains di Oxford dan studi bangsa Mongol pada School of Oriental and African Studies di London. Karyanya, Gobi: Tracking the Desert, adalah buku pertama tentang topik tersebut sejak 1920-an. Ia juga pengarang buku Atlas of the Year 1000, sebuah potret dunia pada pergantian milenium; Alpha Beta, tentang awal mula alfabet; dan The Gutenberg Revolution, sebuah telaah tentang asal-usul dan dampak percetakan. Dengan cepat ia menjadi salah satu sejarawan dunia yang karyanya paling banyak dibaca orang. Ia tinggal di London.
Di mana gerangan Jenghis Khan? Ia tidak mati. Inilah yang terjadi
Seorang raja di sebuah negeri nun jauh memiliki putri seelok mentari. Jenghis Khan meminta perawan itu. Sang raja diam-diam berkata pada putrinya: ini sebilah pisau, sangat kecil dan tajam. Sembunyikan di balik pakaianmu, dan kala waktunya tiba kau tahu yang harus kaulakukan. Tatkala Yang Mulia Jenghis berbaring bersamanya, sang putri mengeluarkan pisau itu dan mengebirinya. Jenghis berteriak saat merasakan luka itu. Orang-orang bergegas masuk, namun Jenghis hanya berkata: bawa pergi gadis ini, aku ingin tidur.
Jenghis terlelap dan tak pernah bangun dari tidur itu. Tetapi, bukankah Yang Mulia Jenghis akan menyembuhkan dirinya sendiri? Setelah pulih, ia akan terjaga dan menyelamatkan bangsanya"
Dongeng rakyat Mongol, diadaptasi dari Owen Lattimore, Mongol Journeys
Jenghis Khan adalah tokoh abadi dalam sejarah: pemimpin jenius, pendiri kerajaan darat terbesar duniadua kali lipat luas Romawi. Kematiannya yang misterius mempertaruhkan segalanya dalam bahaya, sehingga peristiwa itu tetap dirahasiakan sampai semua ahli warisnya berhasil mengamankan daerah taklukannya. Kerahasiaan menyelubungi dirinya sejak itu. Makamnya yang tak pernah ditemukan, dengan harta karun yang dibayangkan orang berada di dalamnya, terus jadi sasaran keingintahuan dan spekulasi.
Di masa kini, Jenghis Khan kerap dianggap momok, pahlawan, dan manusia setengah dewa. Bagi umat Muslim, bangsa Rusia dan Eropa, dia seorang pembunuh massal. Namun di tanah kelahirannya, bangsa Mongol memujanya sebagai bapak bangsa; bangsa China menghormatinya sebagai pendiri dinasti; dan di kedua negara tersebut para pemuja mencari berkahnya.
Buku ini lebih dari sekadar ulasan menarik tentang kebangkitan dan penaklukan Jenghis Khan. Penulisnya, John Man, menggunakan pengalaman langsung guna menyingkap pengaruh sang Khan yang terus lestari. Dialah penulis pertama yang menjelajahi lembah tersembunyi tempat Jenghis diperkirakan wafat, dan salah satu dari sedikit orang Barat yang pernah mendaki gunung keramat tempat Jenghis mungkin dimakamkan. Hasilnya, sebuah ulasan memikat tentang sang tokoh serta pelbagai gairah yang melingkupinya di masa kini. Dalam legenda, ritual, dan kontroversi, Jenghis Khan memang tak pernah mati.
PENULIS
John Man adalah sejarawan dan travel writer dengan ketertarikan khusus terhadap Mongolia. Setelah menyelesaikan studi mengenai Jerman dan Prancis di Oxford, ia mengambil dua program kursus pascasarjana: kajian sejarah sains di Oxford dan studi bangsa Mongol pada School of Oriental and African Studies di London. Karyanya, Gobi: Tracking the Desert, adalah buku pertama tentang topik tersebut sejak 1920-an. Ia juga pengarang buku Atlas of the Year 1000, sebuah potret dunia pada pergantian milenium; Alpha Beta, tentang awal mula alfabet; dan The Gutenberg Revolution, sebuah telaah tentang asal-usul dan dampak percetakan. Dengan cepat ia menjadi salah satu sejarawan dunia yang karyanya paling banyak dibaca orang. Ia tinggal di London.
Goodreads Review Jenghis Khan : Legenda Sang Penakluk dari Mongolia [Hard Cover]
WHY CHOOSE US?
TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Sejarah Dunia terlengkap ditambah discount spesial.
Nikmati koleksi Buku Sejarah Dunia terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya