Yang Merasa Overthinking : Kenapa Masih Memikirkan Hal-Hal Yang Telah Lalu

DESCRIPTION

Apa belakangan ini kamu merasa kepikiran berlebihan soal pekerjaan di kantor?
Apa kamu sering begadang semalaman memikirkan reaksi orang lain terhadap omonganmu? Apa kamu masih berlewah pikir apakah surel sudah terkirim ke atasan?

Apa kamu terlalu memikirkan mengapa orang yang kamu sayangi pergi meninggalkanmu begitu saja? Apa kamu kerap berpikir terlalu banyak tentang suatu hal yang mungkin terjadi di masa depan?

Kebiasaan buruk berlewah pikir atau overthinking memang dapat menyebabkan kecemasan, stres, hingga depresi; bila kamu tidak menanganinya dengan tepat. Overthinking juga bisa menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan bilamana kamu tidak memperhatikan gejalanya sejak dini. Buku ini hadir di tanganmu sebagai sebuah penawar bagi overthinking yang mungkin tidak kamu sadari kehadirannya dalam kehidupanmu sehari-hari.

Maka, melalui risalah sederhana ini kamu bisa belajar bagaimana memperhatikan pikiran dan emosimu, mengontrol waktu yang kamu gunakan untuk berpikir, serta belajar bagaimana mengalihkan perhatianmu ke hal-hal yang positif.
Mulai dari hal paling kecil seperti makan apa hari ini, saya harus melihat ke belakang dulu, apa saja yang sudah saya makan kemarin. Jika kemarin dan kemarinnya lagi saya sudah mengonsumsi beberapa mi instan, apakah saya boleh memakannya lagi hari ini? Atau saya harus makan sayur atau daging terlebih dahulu?

Sampai pikiran-pikiran yang tampaknya besar, tetapi dampaknya kadang justru lebih kecil daripada hal kecil itu sendiri. Seperti bagaimana saya menyerap makanan dari rahim Ibu ketika masih menjadi janin? Kenapa saat itu saya tidak mengeluarkan kotoran? Apakah seperti itu juga saya nanti dalam hidup setelah kematian?

TETAPI SETIDAKNYA, HAL BESAR YANG SAYA PIKIRKAN KERAP MEMBAWA SAYA BERLARI CUKUP JAUH, MENEMUKAN SISI LAIN DIRI SAYA YANG BERTANYA TENTANG MAKNA HIDUP, TUHAN, DAN ALAM SEMESTA. 99

Walau begitu, jangan membahas itu dulu, karena sepertinya saya masih harus memikirkan bagaimana caranya saya harus bekerja dengan baik. Seperti bagaimana saya harus bersabar untuk tetap bekerja di kantor? Kira-kira sampai kapan saya akan bertahan di kantor? Apakah saya sudah cukup layak untuk mengajukan pengunduran diri? Atau saya lebih layak untuk bertahan saja?

"Jangan semuanya dipikirkan!" kata beberapa orang kepada mereka yang disebut overthinker. Padahal, mereka yang mengatakan itu juga salah satu overthinker.


Ketika kamu merasa overthinking, segera ambil buku ini.