Wangsit Siliwangi : Harimau di Tengah Bara

  • Cover Wangsit Siliwangi : Harimau di Tengah Bara
Rp 15.000
Hemat Rp 750
Rp 14.250
Produk
Wangsit Siliwangi : Harimau di Tengah Bara
Produsen
SKU
9786028672009
Berat
-
Kategori
Lain-lain
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION


"Wangsit Siliwangi selalu mengundang rasa penasaran, sebab amanat ini penuh misteri. Salah satu ungkapan dalam wangsit disebutkan kalau pada suatu saat akan ada yang menelusuri sejarah Sunda yang sebenarnya, hanya semakin menambah rasa penasaran dari novel ini bahwa sejarah Sunda belum benar-benar terkuak." -- Aan Merdeka Permana, Pemimpin Redaksi Majalah Sunda Ujung Galuh, penulis novel Perang Bubat, dan novel Trilogi Senja Jatuh di Pajajaran Ketegangan antara Prabu Siliwangi dan Pangeran Cakrabuana memuncak setelah hubungan antara Cirebon-Demak semakin mesra di satu pihak, dan di pihak lain Pajajaran sendiri mulai main mata dengan Portugis yang baru menguasai Malaka. Kemesraan hubungan Cirebon-Demak ditandai dengan dipersatukannya para putra kedua negeri itu dalam ikatan perkawinan. Sementara penjajakan kerja sama yang dilakukan Pajajaran dengan Portugis yang membuat Cirebon-Demak panas dingin, dilakukan salah satu alasannya mengantisipasi kekuatan maritim Cirebon-Demak. Pelanggaran Cirebon yang membuat Prabu Siliwangi mempersiapkan pasukan perang secara besar-besaran adalah kenyataan di mana Tumenggung Jagabaya yang diutus untuk menyelesaikan masalah justru tak kembali ke Pajajaran. Pergeseran kehidupan akibat hadirnya Islam ini, dinilai menjadi sumber petaka bagi Pajajaran. Sejatinya ketidaksenangan Prabu Siliwangi bukan terhadap Kesultanan Cirebon dan Islam semata, melainkan karena hubungan dengan Demak yang terlalu akrab pemicu membuncahnya kemarahan. Selangkah sebelum genderang perang ditabuh, purohita Pajajaran, Ki Purwagalih mengingatkan. ″Cirebon sebenarnya bukan siapa-siapa sekalipun akhir-akhir ini sering berulah. Bukankah Syarif Hidayatullah yang menjadi Susuhunan Jati sekarang adalah putra dari Nyimas Ratu Rarasantang, putri Gusti Prabu sendiri? Bukankah Pangeran Cakrabuana yang tak lain adalah Prabu Anom Walangsungsang, putra Gusti Prabu sendiri? Bagaimana tanggapan negeri-negeri sahabat juga Portugis yang telah bersedia untuk kerja sama, jika seorang kakek memerangi cucunya sendiri dengan pasukan perang luar biasa seperti ini? Ampun Gusti Prabu, aku terlalu lancang bicara seperti ini!" jelas Ki Purwagalih menunduk makin dalam. Prabu Siliwangi mendengus pada angin. Teks dan konteks dari Wangsit Prabu Siliwangi memiliki nilai-nilai historikal yang sangat kental dan mendalam. Hal ini harus dilihat dari paradigma berpikir sebagai muatan kearifan lokal yang masih harus diterjemahkan dalam pemahaman sejarah, dan bukan sekadar mitologis. Dalam perkembangannya, novel sejarah akan menjadi genre baru dalam dunia penulisan, khususnya bagi pertumbuhan dan perkembangan novel Indonesia yang bukan sekadar penulisan cerita yang kini sedang mewabah sebagai model novel percintaan semata. -- Nirwanto Ki. S. Hendrowinoto, Pemerhati Masalah Sosial dan Budaya

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Produk Lain-lain terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Produk E. Rokajat Asura lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020