2 : aku berani mencintai, aku mencintai dengan berani





DESCRIPTION
Ini Bulutangkis, dan Ini Indonesia, dimana impian dibawa ke dunia nyata, tidak berlaku untuk Gusni Annisa Puspita, remaja yang 'kelebihannya' adalah keterbatasannya. Cita-citanya sejak kecil untuk membuat orang tuanya senang dengan bermain bulutangkis terus kandas.
Suatu malam sebuah kenyataan pahit datang untuknya, sebuah kenyataan tak berperi, hidup yang tidak berpihak kepadanya, kenyataan yang berbicara lantang kalau bermimpi saja tidak akan pernah cukup.
Dan, perempuan Indonesia dengan segala keterbatasannya itu memutuskan untuk melawan, memutuskan untuk terus berjuang demi impiannya, memutuskan untuk terus mencintai hidup yang tidak pernah sempurna.
Memutuskan untuk berani mencintai, dan mencintai dengan berani
REVIEW 2 : aku berani mencintai, aku mencintai dengan berani
Oleh : fanny suherman, 15 Jan 2013-20:25:24
Rating |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Apalagi bagi seorang wanita yang biasanya lebih memperhatikan penampilan fisiknya ketimbang pria. Bertubuh gendut tanpa bisa menjadi kurus tentulah merupakan malapetaka besar. Tetapi apa yang dilakukan tokoh Gusni dalam menghadapi kenyataan pahit itu membuat saya salut lut lut…. Salut pada perjuangannya, kegigihannya dan sifat pantang menyerahnya. Walau hanya tokoh rekaan tetapi kisahnya seolah-olah nyata. Sosoknya seakan hadir saat saya membaca bab demi bab.
Terlebih saat membaca bab yang menguraikan jalannya pertandingan bulutangkis. Rasanya, seperti saya yang lagi bertanding. Ikut mengayunkan raket dan menepuk si KOK . Ikut merasakan nyeri dan lelah yang luar biasa. Dan, ikut merasakan deg-degan. Seolah-olah saya sedang menjadi Gusni, sekaligus menjadi para penonton (orang tua Gusni dan para pendukungnya).
Sungguh novel yang sangat keren. Sepuluh jempol buat penulisnya. Kok bisa gitu menciptakan sebuah kisah anak manusia dengan segala kekurangannya namun tetap berusaha tegar dan terus berjuang tak kenal lelah.
Belum lagi, kalimat-kalimat berbau humor yang banyak tertera di dalamnya. Membuat saya larut dalam perjuangan Gusni. Tangis, tawa, perjuangan dan semangat merah putihnya bagai anggur yang memabukkan. Dan, saya pun tak henti membacanya dari halaman pertama hingga halaman terakhir. Berkali-kali tegang sendiri, berkali-kali merasa tak sabar ingin segera mengetahui akhir kisahnya, berkali-kali terharu dan meneteskan air mata, berkali-kali tertawa ketika ada kalimat lucu yang menyelip daaan….berkali-kali menyerukan WOW!
Ketika akhirnya novel ini tuntas saya lahap, saya pun yakin seyakin-yakinnya. Novel ini jauh lebih bagus daripada 5 cm. Nggak nyesel deh sudah membeli novel ini. Saking nggak nyeselnya, saya jadi nggak sabar menantikan karya Donny yang berikutnya. Dan, berharap novel ini pun segera difilmkan seperti novel 5 cm.
Walaupun begitu, tetap saja tak ada yang sempurna dalam sebuah karya. Demikian pula dengan novel ini. Deskripsi mengenai permainan bulutangkis meskipun seru tetap saja membuat saya sering membaca cepat (tanpa menghayati) bagian tersebut. Soalnya, jadi seperti mendengarkan siaran berita pertandingan bulutangkis yang membosankan. Tetapi secara keseluruhan novel ini layak dibaca.
Goodreads Review 2 : aku berani mencintai, aku mencintai dengan berani
WHY CHOOSE US?
Nikmati koleksi Buku Drama terlengkap ditambah discount spesial.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya