Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
17 Mar 2013 - 11:11:59
Isi Resensi : Pride and Prejudice
Jujur saja di awal saya membaca buku ini saya langsung terbayang potongan-potongan singkat dari adegan di fimn-nya, dan itu sangat membantu saya. Karena setelah membaca review dari beberapa blog yang lain, rasanya banyak dari mereka yang mengeluh dengan segala hal yang 'bertele-tele' di novel ini. Saya memang harus mengiyakan pernyataan mereka. Tapi mungkin karena sudah tersugesti bahwa buku ini bagus, saya justru menyukai keteraturan bahasanya.
Tapi dari panjangnya isi surat atau dialog dari tokohnya, Mr. Collins lah yang paling saya benci. Perkataannya lebai dan terlalu sombong, berbeda dengan Mr. Darcy. Saya memang tidak suka dengan orang sombong, tapi saya paling mencintai orang-orang yang tahu bagaimana cara menyombongkan diri dengan baik. Orang yang memang punya kualitas untuk menyombongkan diri bagi saya mereka bukanlah sombong atau angkuh. Sayangnya Miss Bennet tidak sependapat dengan saya.
Elizabeth Bennet membenci Mr. Darcy semenjak pertemuan mereka pertama kali, sikap angkuh dan cuek dari Mr Darcy membuat Lizzy langsung menancapkan harga mati bahwa Mr. Darcy tidak akan pernah bisa menjadi suaminya.
But wait, Lizzy... Mr Darcy itu sudah terpikat pada pandangan keberapa terhadapmu dan dia terlalu mencintaimu sehingga dia akan melakukan beberapa hal untuk merubah pandanganmu.. hihihi
Saya paling menyukai dansa orang-orang Inggris jaman dulu, mereka akan berbaris dan tidak hanya akan melibatkan dua orang karena mereka terkadang bergabung dalam kelompok. Tapi sewaktu Mr. Darcy mengajak Lizzy untuk berdansa pertama kali dengannya, saya geli sendiri melihat tinggah Mr.Darcy.
Kalau di film bisa terlihat jelas ekspresi Mr. Darcy yang mengagumi Lizzy secara diam-diam dan mencoba untuk menarik perhatian gadis itu.
Bagian yang paling saya sayangkan hilang di film ini adalah ketika Elizabeth sedang berada di Kent untuk mengunjungi Mr. dan Mrs.Collins. Kalau di film kedekatan antara Mr. Darcy dan Miss Bennet hanya ketika mereka sedang di rumah bibinya Mr. Darcy lalu ketika di taman saat Darcy menyatakan perasaannya pada Lizzy. Padahal kalau di novel kejadiannya tidak hanya sebatas itu.
Tapi rasanya adegan Mr. Darcy 'menembak' Miss Bennet di film lebih menegangkan ketimbang di bukunya.. hohoho.. Saya hanya kecewa karena acara jalan-jalan Mr. Darcy dan Lizzy tidak ada di film-nya, padahal di situ titik balik perasaan Lizzy mulai berubah.
Menurut saya di Kent jugalah titik maksimal dari buku ini, saat Mr. Darcy menyatakan perasaannya dan saat Lizzy menyerang Mr. Darcy dengan kebenciannya dan tuduhan yang membuat Mr. Darcy terlihat sebagai seorang penjahat.
Untungnya buku ini berakhir bahagia.. :) |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|