Pride and Prejudice
DESCRIPTION
Elizabeth Rennet tak pernah menduga hidupnya harus terus berbenturan dengan Mr. Darcy. Sekalipun Mr. Darcy adalah incaran para perempuan lajang karena memiliki gelar dan merupakan orang terkaya di daerah itu, Elizabeth tak sedikit pun tertarik kepadanya. Kesombongan dan keangkuhan lelaki itu membuatnya muak. Ditambah lagi, Elizabeth mencurigai kemungkinan Mr. Darcy memiliki peran cukup besar dalam menggagalkan hubungan cinta antara kakaknya, Jane dan Mr. Bingley.
Perempuan itu pun semakin yakin, Mr. Darcy tak lebih dari sekadar bangsawan kebanyakan yang menganggap rendah prang-orang di bawah status sosialnya.
Sampai kemudian surat itu datang...
Untuk pertama kalinya, perempuan muda itu melihat sisi lain Mr. Darcy yang tak pernah dia sangka selama ini.
Dan sebelum ia berhasil menerima keadaan itu, Elizabeth sadar, laki-laki yang selama ini selalu ia hindari, adalah orang yang diam-diam telah membuatnya jatuh cinta...
***
Walaupun telah ditulis sejak 1796 dengan judul First Impression, novel ini baru dipublikasikan pada 1813 dengan judul Pride and Prejudice. Jane Austen dikenal sebagai penulis yang kemampuannya diakui setara dengan Shakespeare dan Homer. Karya-karyanya telah berulang kali diadaptasi ke berbagai bahasa dan bentuk serta menjadi inspirasi bagi penulis novel-novel roman.
REVIEW Pride and Prejudice
Rating |
Tapi dari panjangnya isi surat atau dialog dari tokohnya, Mr. Collins lah yang paling saya benci. Perkataannya lebai dan terlalu sombong, berbeda dengan Mr. Darcy. Saya memang tidak suka dengan orang sombong, tapi saya paling mencintai orang-orang yang tahu bagaimana cara menyombongkan diri dengan baik. Orang yang memang punya kualitas untuk menyombongkan diri bagi saya mereka bukanlah sombong atau angkuh. Sayangnya Miss Bennet tidak sependapat dengan saya.
Elizabeth Bennet membenci Mr. Darcy semenjak pertemuan mereka pertama kali, sikap angkuh dan cuek dari Mr Darcy membuat Lizzy langsung menancapkan harga mati bahwa Mr. Darcy tidak akan pernah bisa menjadi suaminya.
But wait, Lizzy... Mr Darcy itu sudah terpikat pada pandangan keberapa terhadapmu dan dia terlalu mencintaimu sehingga dia akan melakukan beberapa hal untuk merubah pandanganmu.. hihihi
Saya paling menyukai dansa orang-orang Inggris jaman dulu, mereka akan berbaris dan tidak hanya akan melibatkan dua orang karena mereka terkadang bergabung dalam kelompok. Tapi sewaktu Mr. Darcy mengajak Lizzy untuk berdansa pertama kali dengannya, saya geli sendiri melihat tinggah Mr.Darcy.
Kalau di film bisa terlihat jelas ekspresi Mr. Darcy yang mengagumi Lizzy secara diam-diam dan mencoba untuk menarik perhatian gadis itu.
Bagian yang paling saya sayangkan hilang di film ini adalah ketika Elizabeth sedang berada di Kent untuk mengunjungi Mr. dan Mrs.Collins. Kalau di film kedekatan antara Mr. Darcy dan Miss Bennet hanya ketika mereka sedang di rumah bibinya Mr. Darcy lalu ketika di taman saat Darcy menyatakan perasaannya pada Lizzy. Padahal kalau di novel kejadiannya tidak hanya sebatas itu.
Tapi rasanya adegan Mr. Darcy 'menembak' Miss Bennet di film lebih menegangkan ketimbang di bukunya.. hohoho.. Saya hanya kecewa karena acara jalan-jalan Mr. Darcy dan Lizzy tidak ada di film-nya, padahal di situ titik balik perasaan Lizzy mulai berubah.
Menurut saya di Kent jugalah titik maksimal dari buku ini, saat Mr. Darcy menyatakan perasaannya dan saat Lizzy menyerang Mr. Darcy dengan kebenciannya dan tuduhan yang membuat Mr. Darcy terlihat sebagai seorang penjahat.
Untungnya buku ini berakhir bahagia.. :)
WHY CHOOSE US?
Nikmati koleksi Buku Romance terlengkap ditambah discount spesial.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya