Display Buku
The Brother - Teka-Teki Kiamat Dunia di Balik Injil Hitam
 
Rp 36.000
Hemat Rp 1.800
Rp 34.200

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari smith
 
  08 Mar 2007 - 10:06:36

Isi Resensi :
The Brother - Teka-Teki Kiamat Dunia di Balik Injil Hitam


Bagi penggemar cerita kontroversi agama pasti akan suka novel ini. Diawali oleh empat kisah dari tempat dan waktu yang berbeda: - Di Yerusalem abad 1, seorang anak tukang kayu mati terbunuh oleh pasukan Romawi setelah dia secara sadis membantai imam-imam Yahudi di Bait Allah. - Di Wonosobo tahun 1980, seorang gadis keturunan Cina bunuh diri setelah diperkosa oleh dua orang pendeta Katolik di bilik pengakuan dosa. - Di Syria tahun 2010, dua orang arkeolog mati-matian memecahkan tiga teka-teki maut di Kuil Sang Pengkhianat demi mendapatkan sebuah kitab yang disebut Injil Hitam. - Di Semarang tahun 2010, Valiano Christan, sang tokoh utama, mendapatkan ”penglihatan” tentang kapan dan bagaimana kiamat akan terjadi. 20 tahun yang akan datang, iblis akan lepas dari neraka dan menghancurkan bumi tetapi untunglah Mesias / Isa bin Maryam / Yesus juga datang dan berhasil memusnahkan iblis tersebut. Dari sini semuanya menjadi semakin menegangkan dan misterius. Val terbang ke Roma untuk mendapatkan kejelasan mengenai mujizat yang dialaminya. Di sana dia ditemui oleh dua orang: seorang pendeta Kristen yang memberinya setengah dari Injil Hitam dan seorang misterius yang menyuruhnya untuk mencari seseorang yang disebut Anak Manusia dan membunuhnya untuk mencegah kiamat. Tapi belum sempat Val berbuat banyak, tanda-tanda kiamat besar telah mulai terjadi. Hujan api, es dan darah telah membunuh jutaan manusia dan menghancurkan segala yang ada di muka bumi, bencana yang seharusnya terjadi 20 tahun lagi menurut ”penglihatan” Val. Dari ”Sang Tetua” di Vatikan, Val memperoleh kejelasan bahwa sesuatu telah membuat kiamat terjadi lebih cepat dari semestinya dan umat manusia terpaksa harus berjuang sendiri melawan iblis tanpa pertolongan Mesias / Isa bin Maryam / Yesus yang tidak akan mengingkari janji hari kedatangannya. Membaca novel ini pada awalnya membingungkan. Antara bab yang satu dengan bab yang lain (terutama di bagian awal) seakan-akan adalah cerita-cerita yang berbeda tanpa ada hubungannya. Tapi semuanya akan jelas pada bagian akhir dengan klimaks hebat yang tak terduga sama sekali. Tokoh favorit : sang Dajjal (nabi palsu) yang disini diceritakan ada dua. Sangat pandai dan licin dengan muslihat yang tak mungkin bisa ditolak oleh manusia. Di novel ini diceritakan pula apa yang membuat salah satu mata sang Dajjal buta, walau di Al Quran itu sudah menjadi cacat bawaan. Kekurangan novel ini, apa ya? Mungkin karena saya sangat menyukainya jadi kurang obyektif dalam menilai sehingga nggak bisa menemukan kekurangannya. Mungkin penggambaran setting tempat yang kurang detil dan gaya bahasa yang sangat sederhana, maklum ini novel pertama sang pengarang. Walaupun banyak kejadian-kejadian spektakuler ala film action Hollywood, tapi setelah selesai membacanya saya justru menangkap bahwa cinta yang ingin disampaikan oleh penulisnya, terutama kecintaan pada keluarga terutama orangtua. Semua tokoh di novel ini mempunyai latar belakang karakter yang kuat yang semuanya berhubungan dengan cinta, termasuk para tokoh antagonisnya. Pokoknya untuk urusan kepuasan membaca, The Brother megang banget!! TWO THUMBS UP deh.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]