Display Buku
Balthasar's Odyssey - Nama Tuhan Yang Keseratus
 
Rp 69.900
Hemat Rp 3.495
Rp 66.405

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari jia
 
  30 Des 2006 - 10:50:39

Isi Resensi :
Perjalanan Mencari Nama Tuhan Keseratus


Balthasar's Odyssey bercerita tentang seorang saudagar kaya asal Gibelet, Libanon. Ia menjual barang-barang antik dan buku-buku langka. Mendekati tahun 1666, dunia pada saat itu diguncang dengan kekhawatiran dan spekulasi akan terjadinya kiamat. Tahun 1666 dihubung-hubungkan dengan 666, yang dipercaya sebagai angka setan. Berlawanan dengan sikap skeptisnya mengenai Tahun Dajjal itu, saat Balthasar menemukan (lalu kemudian kehilangan) buku misterius karya Mazandarani yang digosipkan bisa menjelaskan masa depan, Balthasar bertekad untuk mendapatkan kembali buku itu. Konstantinopel adalah tujuan mereka. Utusan istana Perancis yang membeli buku yang masih diperdebatkan keberadaannya itu berlayar menuju konstantinopel. Balthasar ditemani dua keponakannya dan satu pegawainya menyusul dengan berkuda. Anggota perjalanan mereka adalah Jaber yang terobsesi akan isu kiamat, Habib yang senang bermain-main dengan perempuan dan Hatem, pegawai Balthasar yang cerdas dan setia. Di perjalanan mereka bertemu dengan Marta, seorang “janda” yang mencari surat pernyataan bahwa suami yang meninggalkannya telah meninggal hingga ia bisa terbebas dari ipar-iparnya yang semena-mena. Selalu bersama sepanjang waktu, Balthasar dan Marta saling menaruh hati. Gagal mendapatkan buku dan surat pernyataan untuk Marta di Konstantinopel, mereka beranjak pergi ke Smyrna. Catatan tentang Sayyaf, suami Marta tak juga ditemukan. Dari seorang Juru Tulis di Smyrna, Balthasar mendapat informasi bahwa Sayyaf masih hidup, dan berada di Chios. Marta berpaling dan kembali pada suaminya. Nasib Balthasar di ujung tanduk karena ia telah menipu perwira kerajaan demi mendapatkan Marta. Tapi nyawa Balthasar belum berakhir disitu, dia dideportasi. Digelandang dengan tangan terikat dan ikut berlayar dengan kapal penyelundup. Lolos dari kematian, Balthasar mendapati dirinya berada di Genoa, negeri leluhurnya. Hanya beberapa bulan disana, ia kembali berlayar ke London, dan disanalah ia mendapatkan kembali buku yang selama ini ia cari. Disana juga ia mendapatkan kehangatan dari seorang penjaga penginapan, Bess. Kebakaran hebat membuat Balthasar harus kembali berlayar dan meninggalkan Bess. Orang-orang Inggris mencurigai orang asing membakar kota mereka. Balthasar kembali ke Genoa. Dan ramalan kiamat di tahun 1666, tak terbukti. Lewat jurnal perjalanan Balthasar, cerita ini dipaparkan. Terdiri dari empat bagian, karena Balthasar selalu dalam keadaan mendesak dan tergesa sehingga harus meninggalkan buku-buku catatannya. Meski tebalnya 618 halaman, Balthasar's Odyssey adalah buku yang enak dibaca. Memang, di beberapa bagian ada alur yang terasa lamban. Tapi jika anda cukup sabar untuk membaca, buku ini pasti selesai juga. Hehehe.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]