Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
12 Des 2007 - 11:06:48
Isi Resensi : Sang Pemimpi Yang Mencerahkan
Sekuel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi ini makin hari makin bagus saja.
Masih tetap sama, Andrea bener2 pinter mengaduk2 emosi pembaca...tulisan di Sang Pemimpi kali ini lebih runut dan gangguan2 yang ada di Laskar Pelangi bukunya yang pertama seperti lompatan2, istilah2 ilmiah yang bertebaran sudah banyak jauh berkurang.
Buku ini menceritakan kisah pertemuannya dengan Arai (saudara sepupu satu Buyut) yang kemudian diangkat anak oleh Keluarganya.
Arai dilukiskan begitu istimewa di mata Ikal, dia adalah pelita hidupnya, yang selalu memberi semangat dengan mimpi2nya..mengajaknya berpetualang menghadapi hal2 yang mustahil dialami oleh anak2 seumurannya di masa sekarang.
Kegigihan mereka untuk ngekost (ya, ngekost) dan bekerja demi bisa meneruskan sekolah sungguh2 membuat saya terkagum2 sekaligus malu terhadap diri sendiri.
Seperti katanyanya yang kemudian akan diulanginya terus "aku sudah tertempa dengan berbagai macam kondisi untuk menggapai pendidikan, akan kucapai apapun taruhannya".
Dalam buku ini ada kisah2 yang dapat membuat pembaca (pengalaman pribadai) terpingkal2...sungguh saya sendiri sampai lupa kapan saya tertawa begitu lama hingga perut ini serasa sakit...sewaktu mereka melanggar aturan Pak Mustar Guru SMA untuk tidak menonton bioskop..namun karena masa pubertas yang begitu besar akhirnya dengan muslihat mereka dapat menonton dan ketahuan!, anda tau bagaimana hukuman bagi mereka di depan seluruh siswa SMA Negeri Bukan Main (begitu Ikal menyebut SMAnya) saat selesai upacara?, ha ha ha ha ha
Namun ada juga kejadian yang mentrenyuhkan (ini kekuatan tulisan Andrea)..ketika ia Menggambarkan bagaimana Bapaknya yang mengayuh sepeda puluhan Kilo untuk mengambil raportnya..dengan memakai setelah jas terbaik yang kalau diundang Bupatipun belum tentu dipakainya...itupun masih bisa diselingi dengan humor2nya..aiiih, tulisannya benar2 "kena".
Inti buku ini adalah bagaimana mereka Ikal dan Arai meneguhkan impian2 mereka..bagaimana Ikal pernah mengalami demotivated saat semester2 terakhir masa SMAnya.
Dan sekali lagi yang menggetarkan, bagaimana mereka merantau ke tanah jawa, bertahan hidup dengan bekal yang ada, bagaimana mereka bekerja menyambung hidup dan (bukan main!) mereka bisa lulus sarjana tanpa sedikitpun mendapat wesel dari orang tua mereka yang benar2 miskin di kampung Belitong.
Kemudian bagaimana mereka menempuh ujian pascasarjana..saat2 mendebarkan menunggu pengumman di Bulitong, hingga mereka berdua diterima di Universitas yang sama Universite Sorbonne, Paris.
Benar2 buku yang mencerahkan dan menggetarkan (he he, hiperbolis banget ya?)..tapi itulah pendapat saya. |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|