Berita Terbaru | |
Semua Kategori » Buku » Film Eragon - Kisah Pertama dari Trilogi Warisan (Inheritance) Mulai Berpetualang di Pengujung 2006 |
Film Eragon - Kisah Pertama dari Trilogi Warisan (Inheritance) Mulai Berpetualang di Pengujung 2006 |
|||||||||||||
Buku - Selasa, 12 Des 2006 00:51:43 | |||||||||||||
Novel terlaris karya Christoper Paolini - Eragon yang merupakan kisah pertama dari Trilogi Warisan (Inheritance) diangkat ke layar lebar dan beredar di bioskop-bioskop kesayangan Anda mulai pertengahan bulan Desember 2006. Eragon diperankan oleh Edward Sleepers, Brom diperankan oleh Jeremy Irons, King Galbatorix diperankan oleh John Malkovich, dan dengan disutradari oleh Stefan Fangmeier. Pemeran dan kredit lebih lengkapnya dapat dibaca di sini. Saksikan petualangan Eragon yang menakjubkan dari trailer dan klip-klip lainnya di sini! Bagi yang kurang puas akan detail cerita setelah menonton filmnya atau ingin membandingkan antara film dengan bukunya, dapatkan bukunya di sini! Trilogi Warisan (Inheritance) #1: Eragon menceritakan Eragon, anak laki-laki berusia 15 tahun, tinggal bersama paman dan sepupunya di desa bernama Carvahall, yang seketika petualangan hidupnya berubah ketika ia menemukan sebuah batu berwarna biru yang indah di hutan pada saat berburu. Karena mengira benda itu berharga dan bisa dijual mahal, ia membawa pulang batu itu. Ternyata batu itu telur naga! Eragon diam-diam memelihara naga itu karena ia tahu pamannya tidak akan setuju. Dari pendongeng tua bernama Brom, Eragon belajar mengenai naga dan sejarah mereka. Brom ternyata bukan pendongeng biasa. Saat Eragon terbang bersama naganya yang dinamainya Saphira, pamannya dibunuh makhluk-makhluk Ra'zac. Eragon bertekad memburu para Ra'zac yang membunuh pamannya dan Brom berkeras ikut. Di perjalanan Brom mengajarkan cara bertarung dengan pedang dan ilmu sihir. Brom berkata Eragon adalah penerus klan para Penunggang Naga. Dahulu Penunggang Naga adalah semacam penjaga keamanan di negara Alagaesia, tempat Eragon tinggal. Seseorang yang menyaksikan telur naga menetas terpilih menjadi Penunggang. Naga di kisah ini adalah makhluk yang memiliki kekuatan supranatural dan dapat berkomunikasi dengan para Penunggang. Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat dan membujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Sang pengkhianat bernama Galbatorix, yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam, sehingga beberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan membentuk kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu bertahun-tahun untuk menetas di bawah kekuasaannya, sehingga 3 orang Penunggang baru akan menjadi anak buahnya. Sayangnya, salah satu telur berhasil dicuri para Varden (Brom!) dan ditemukan Eragon: Saphira. Selain ceritanya yang seru, di bagian belakang buku ini juga ada semacam Kamus Bahasa Kuno yang dipakai para Penunggang untuk mengucapkan mantra-mantra mereka. Bahasa itu merupakan dasar semua kekuatan. Bahasa Kuno menjabarkan sifat sejati benda-benda, bukan aspek buatan yang dilihat semua orang. Misalnya, api disebut brisingr. Itu bukan saja nama untuk api, tapi itulah nama api. Kalau penggunanya cukup kuat, ia bisa menggunakan brisingr untuk mengarahkan api ke wujud apa pun yang diinginkannya. Yang Pertama - Eldest merupakan buku ke-2 dari kisah Trilogi Warisan (Inheritance). Eragon dan naganya, Saphira, berhasil menyelamatkan para pemberontak dari Raja Galbatorix, penguasa kejam Kekaisaran. Sekarang Eragon harus pergi ke Ellesmera, negeri para elf, untuk mempelajari lebih dalam ilmu sihir dan ilmu pedang agar ia dapat menjadi Penunggang Naga yang andal. Perjalanan yang luar biasa itu membuatnya sampai di banyak tempat yang memikat dan menemui orang-orang yang menakjubkan. Termasuk Arya, elf yang membuat Eragon merasakan cinta untuk pertama kalinya. Juga Oromis dan naganya, Glaedr, yang mengajari Eragon berbagai hal untuk mempererat hubungan batin antara dirinya dengan Saphira, naganya. Setiap hari merupakan petualangan baru bagi Eragon. Namun kekacauan dan pengkhianatan menghantuinya, Eragon jadi tidak tahu siapa yang bisa dipercayainya. Sementara itu, sepupunya Roran kembali harus menghadapi pertempuran di Carvahal -- pertempuran yang menyebabkan Eragon berada dalam bahaya yang lebih besar lagi karena melibatkan Galbatorix juga. Apakah tangan penuh darah sang raja akan menghantam semua usaha untuk melawannya? Eragon kali ini mungkin takkan berhasil meloloskan diri, biarpun dengan mengorbankan nyawanya... Bagi Anda yang mau berbagi pandangan atau memberikan pendapatnya mengenai cerita Eragon, resensi Anda dapat diberikan di sini (login dulu). |
|||||||||||||
|
|||||||||||||