Berita Terbaru | |
Semua Kategori » Buku » Roman Sejarah Klasik: Taj Mahal - Kisah Cinta Abadi |
Roman Sejarah Klasik: Taj Mahal - Kisah Cinta Abadi |
|||||||||||||
Buku - Jumat, 08 Des 2006 11:33:20 | |||||||||||||
Taj Mahal - roman sejarah ini bakal menyihir Anda untuk memasuki India masa silam, dengan kemewahan harem dan kesyahduan Yamuna, dalam sebuah pertunjukan klasik - seperti Mahabaharata atau Seribu Satu Malam - tentang pertarungan antara kuasa cinta dan angkara. Penguasa Hindustan, Shah Jahan, mengalami mahaduka setelah istrinya, Mumtaz Mahal, meninggal saat melahirkan bayi sungsang di tenda perang. Pada tahun 1632 ia menitahkan penciptaan istana pualam - yang dirancang berdasarkan citra tentang surga dalam Al-Quran - sebagai jejak terakhir raga istrinya. Dengan bantuan Isa, arsitek berdarah Persia, ditambah dua puluh dua ribu pekerja dan ratusan gajah, ia berhasil mewujudkan Lambang Keagungan Cinta yang diberinya nama: Taj Mahal. Berlatar asmara dan perselingkuhan, intrik dan perang saudara, Jahanara, anak Mumtaz Mahal, membabar kisah di balik penciptaan Taj Mahal. Ia bercerita tentang dirinya yang berusaha kabur dari "suami politik"-nya demi memburu kekasih rahasia yang tersembunyi di balik dinding-dinding Taj Mahal. Tapi ia kemudian terjebak dalam perang antara kakak dan adiknya: Pangeran Dara Shikuh, seorang mistikus yang berjuang mempersaudarakan Muslim dan Hindu, melawan Aurangzeb, yang gila takhta dan gemar memanipulasi agama untuk menumpas lawan-lawan politiknya. Profil Penulis Jhon Shors adalah seorang pengembara yang lama tinggal di Jepang, berkelana ke sepuluh negara, dan mendaki Himalaya. Setelah itu ia menjadi reporter sebuah surat kabar di kotanya, Des Moines, Iowa. Taj Mahal - yang aslinya berjudul Beneath a Marble Sky - adalah novel debutan yang banyak menangguk pujian dan masuk dalam daftar-daftar buku best-seller dunia. Humble Journey Films of Hollywood berencana memfilmkan novel sejarah yang saat ini berada di hadapan Anda. "Aktor-aktor yang setia, yang munafik, yang bengis, terjalin jadi satu!" --Library Journal "Penuh warna! Mampu menghidupkan sebuah zaman yang penuh intrik." --Kirkus Review "Berkilauan! Bagai permata yang menghiasi dinding-dinding Taj Mahal." --ForeWord Magazine "Anggun! Mendayu-dayu! Sebuah adikarya!" --Des Moines Register "Sebuah kisah yang diramu untuk terus menghuni pikiran Anda!" --CompulsiveReader.com |
|||||||||||||
|
|||||||||||||