Berita Terbaru | |
Semua Kategori » Buku » Praktik Kolonial di Hindia Belanda, 1900-1942 dan Tuhan-Tuhan Genetis |
Praktik Kolonial di Hindia Belanda, 1900-1942 dan Tuhan-Tuhan Genetis |
|||||||||||||
Buku - Rabu, 28 Feb 2007 12:30:35 | |||||||||||||
Dutch Culture Overseas, Praktik Kolonial di Hindia Belanda, 1900-1942. Ekspansi kolonial bangsa Eropa mengarah pada gagasan-gagasan Belanda tentang masyarakat berkeadaban, atau sikap-sikap fleksibel dan relatif dermawan komunitas Belanda terhadap "pihak lain" yang tengah ditaburkan (dalam kata Yunani, "diaspeirein") di empat penjuru dunia. Dalam beberapa hal, ekspor nilai-nilai kebudayaan Belanda ke seberang lautan seperti Amerika Utara tak banyak memberi makna baru "kebelandaan". Namun, di Indonesia kolonial, adat dan tradisi politik Belanda tertransformasi dalam proses migrasi menuju tempat-tempat eksotik. Dalam buku ini, Frances Gouda mengkaji cara-cara Belanda membawakan gaya kolonialnya ke dunia luar. Mengapa para warga sebuah bangsa Eropa yang kecil dan tak signifikan secara politik mampu tampil senatural dan senormal peradaban dan pulau jajahannya yang lebih tua seperti Jawa dan Bali? Bagaimana para penduduk kolonial Belanda menerangkan perbedaan-perbedaan budaya antara diri mereka sendiri dengan orang-orang yang dianggap "primitif" di kepulauan Indonesia? Dalam upaya memahami praktik-praktik "berjender" pemerintahan kolonial di Hindia Timur Belanda, Gouda juga mengeksplorasi interaksi para wanita Belanda dan Indonesia dengan pria-pria Eropa. The Genetic Gods (Tuhan-Tuhan Genetis), dalam buku ini, ahli genetika John C. Avise menjabarkan berbagai penemuan mutakhir dalam genetika berikut aneka tantangan yang dihadirkannya bagi agama, filsafat, dan moralitas hidup manusia. Siapakah yang menguasai nasib manusia? Penemuan ilmiah terbaru dalam bidang genetika telah mengungkap betapa besarnya pengaruh gen terhadap kehidupan manusia. Gen-gen kita menentukan takdir bentuk tubuh dan kesehatan kita. Tak hanya itu, kebudayaan, kepribadian, dan kecenderungan moral kita pun sedikit-banyak dipengaruhi oleh gen. Lantas, bagaimana dengan kepercayaan keagamaan yang menempatkan Tuhan sebagai penguasa takdir manusia? Apakah keyakinan kita atas kemahakuasaan Tuhan akan bergeser setelah kini kita mengetahui kekuasaan gen atas takdir manusia? Kedua buku baru tersebut sedang promo dengan diskon 20% di BukuKita.com. Mumpung diskon gede dan masa promo belum berakhir, segera dapatkan kedua buku tersebut di BukuKita.com! |
|||||||||||||
|
|||||||||||||