Belenggu Ilmuwan & Pengetahuan : Dari Hindi Belanda Sampai Order Baru
4.08 avg rating - 26 Goodreads ratings
Rp 150.000
Hemat Rp 7.500
Rp 142.500
Judul
Belenggu Ilmuwan & Pengetahuan : Dari Hindi Belanda Sampai Order Baru
Penulis
No. ISBN
9786029402322
Penerbit
Tanggal terbit
September - 2014
Jumlah Halaman
-
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Sejarah Indonesia
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Stok Tidak Tersedia
DESCRIPTION
Kepulauan Nusantara adalah surga untuk melakukan eksplorasi ilmiah. Para ilmuwan dari seluruh dunia pernah membuat penemuan penting di sana. Namun, mengapa nama-nama ilmuwan Indonesia itu sendiri hampir tidak pernah muncul dalam catatan sejarah ilmu pengetahuan? Dalam buku ini Andrew Goss menganalisis zaman ke zaman kehidupan profesional para naturalis dan ahli biologi di Indonesia untuk menunjukkan apa yang terjadi pada ilmu pengetahuan ketika negara menjadi satu-satunya patron terhebat.
Melalui sokongan dana untuk membayar penelitian, para ilmuwan di Indonesia mengikuti agenda negara yang terutama dipusatkan untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya yang paling berhargaterutama tanaman pangan ekspor: kina, gula, kopi, teh, karet, dan nila. Hasilnya adalah satu kelas birokrat botani yang Goss juluki sebagai floracrats. Dengan menggunakan arsip-arsip dan sejarah lisan, Goss menunjukkan bagaimana para ilmuwan ini berusaha mewujudkan cita-cita Aufklarung alias Pencerahan dari ilmu pengetahuan yang objektif, universal, dan berguna, bahkan ketika mereka mengkhianati cita-cita tersebut karena gagal membagi pengetahuan sains kepada masyarakat umum.
Dalam setiap bab, Goss memerinci fase kekuatan dan karakter ilmuwan di Indonesia yang telah berjuang dengan dilema ini, sejak awal era kolonial, melewati kemerdekaan, hingga negara Indonesia modern. Goss menunjukkan betapa kemerdekaan hanya berpengaruh terbatas bagi komunitas ilmuwan, tidak peduli betapa idealisnya ilmuwan itu tetap berpatron pada negara. Memang benar bahwa ilmu pengetahuan adalah alat negara, tetapi negara telah membatasi proses penyerapan ilmu pengetahuan, dan akhirnya gagal untuk memimpin masyarakat, tak mampu berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan negara. Ilmu pengetahuan masih menjadi urusan bagi segelintir kaum elite yang memang memiliki minat dan bakat.
Kemampuan analitis yang cerdik dan tajam, Andrew Goss dengan cermat menelusuri bagaimana, kapan, dan mengapa para ahli biologi masa kolonial menganut ajaran pencerahan, kemajuan, dan ilmu pengetahuan. Ann Laura Stoler, penulis Carnal Knowledge and Imperial Power: Race and the Intimate in Colonial Rule
Kajian ilmu pengetahuan di Hindia Belanda yang cerdas dan elegan, baik ketika Indonesia menjadi jajahan Belanda, dan ketika Indonesia akhirnya dikembalikan ke warga negaranya sendiri. Buku ini cemerlang, cerdas, dan ditulis dengan baik. Eric Tagliacozzo, penulis Secret Trades, Porous Borders: Smuggling and States along a Southeast Asian Frontier, 18651915
Melalui sokongan dana untuk membayar penelitian, para ilmuwan di Indonesia mengikuti agenda negara yang terutama dipusatkan untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya yang paling berhargaterutama tanaman pangan ekspor: kina, gula, kopi, teh, karet, dan nila. Hasilnya adalah satu kelas birokrat botani yang Goss juluki sebagai floracrats. Dengan menggunakan arsip-arsip dan sejarah lisan, Goss menunjukkan bagaimana para ilmuwan ini berusaha mewujudkan cita-cita Aufklarung alias Pencerahan dari ilmu pengetahuan yang objektif, universal, dan berguna, bahkan ketika mereka mengkhianati cita-cita tersebut karena gagal membagi pengetahuan sains kepada masyarakat umum.
Dalam setiap bab, Goss memerinci fase kekuatan dan karakter ilmuwan di Indonesia yang telah berjuang dengan dilema ini, sejak awal era kolonial, melewati kemerdekaan, hingga negara Indonesia modern. Goss menunjukkan betapa kemerdekaan hanya berpengaruh terbatas bagi komunitas ilmuwan, tidak peduli betapa idealisnya ilmuwan itu tetap berpatron pada negara. Memang benar bahwa ilmu pengetahuan adalah alat negara, tetapi negara telah membatasi proses penyerapan ilmu pengetahuan, dan akhirnya gagal untuk memimpin masyarakat, tak mampu berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan negara. Ilmu pengetahuan masih menjadi urusan bagi segelintir kaum elite yang memang memiliki minat dan bakat.
Kemampuan analitis yang cerdik dan tajam, Andrew Goss dengan cermat menelusuri bagaimana, kapan, dan mengapa para ahli biologi masa kolonial menganut ajaran pencerahan, kemajuan, dan ilmu pengetahuan. Ann Laura Stoler, penulis Carnal Knowledge and Imperial Power: Race and the Intimate in Colonial Rule
Kajian ilmu pengetahuan di Hindia Belanda yang cerdas dan elegan, baik ketika Indonesia menjadi jajahan Belanda, dan ketika Indonesia akhirnya dikembalikan ke warga negaranya sendiri. Buku ini cemerlang, cerdas, dan ditulis dengan baik. Eric Tagliacozzo, penulis Secret Trades, Porous Borders: Smuggling and States along a Southeast Asian Frontier, 18651915
Goodreads Review Belenggu Ilmuwan & Pengetahuan : Dari Hindi Belanda Sampai Order Baru
WHY CHOOSE US?
TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Sejarah Indonesia terlengkap ditambah discount spesial.
Nikmati koleksi Buku Sejarah Indonesia terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya