Peristiwa 1 Oktober 1965

+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating
3.92 avg rating - 97 Goodreads ratings
  • Cover Peristiwa 1 Oktober 1965
Rp 65.000
Hemat Rp 3.250
Rp 61.750
Judul
Peristiwa 1 Oktober 1965
No. ISBN
9789791683128
Penerbit
Tanggal terbit
Februari - 2013
Jumlah Halaman
148
Berat
500 gr
Jenis Cover
Hard Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Sejarah Indonesia
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION


Tanggal 1 Oktober 1965 pukul 04.00, Ibu Yohana terbangun dari tidurnya karena Jenderal Nasution mengibas-ngibaskan nyamuk. Tiba-tiba terdengar tembakan-tembakan dan keributan di luar, disusul oleh dibukanya pintu depan dengan paksa. Saat itu suasana sangat mencekam, Cakrabirawa terus menggedor pintu kamar dengan popor senjata diiringi rentetan tembakan. Pagi Itu, Jenderal Besar Dr. A.H. Nasution dapat meloloskan diri dari upaya penculikan dan pembunuhan di Jl. Teuku Umar No.40, Menteng, Jakarta Pusat. Meski demikian, tragedi itu telah merenggut nyawa Ade Irma Suryani dan Lettu Czi Piere Tendean, putri dan ajudannya.

Peristiwa 1 Oktober 1965-Gestok, merupakan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu juga yang kemudian mengubah arah jalannya sejarah Indonesia, sekaligus menjadi titik awal beralihnya pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru. Banyak teori berkenaan dengan Gestok. Ada yang mengatakan rekayasa, atau pelakunya PKI dan Biro Khusus, Intervensi asing, atau bahkan sebenarnya masalah internal Angkatan Darat. Lalu bagaimana menurut Jenderal Nasution?

Jenderal Nasution adalah salah satu saksi, pelaku sejarah, sekaligus Menko Hankam/KASAB pada saat terjadi peristiwa 1 Oktober 1965. Karena itu, menarik untuk disimak opini dan analisis Jenderal Nasution tentang apa dan bagaimana sebenarnya' tragedi itu. Melalui buku yang sangat penting ini Jenderal Nasution secara utuh memberikan kesaksian tentang peristiwa 1 Oktober 1965-prolog, peristiwa, dan epilognya.


***

Jenderal Besar TNI Purn. Abdul Haris Nasution lahir di Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918. Karier militernya dimulai tahun 1940, ketika Belanda membuka sekolah perwira cadangan bagi pemuda indonesia. Dua tahun kemudian, ia mengalami pertempuran pertamanya saat melawan Jepang di Surabaya. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Nasution bersama para pemuda eks-PETA mendirikan Badan Keamanan Rakyat. Lalu Mei 1946, ia dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi Siliwangi. Pada Februari 1948, ia menjadi Wakil Panglima Besar TNI (orang kedua setelah Jenderal Sudirman). Sebulan kemudian ia ditunjuk menjadi Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI. Di penghujung tahun 1949, ia diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat. Pada 5 Oktober 1997, bertepatan dengan hari ABRI, Nasution dianugerahi pangkat jenderal besar bintang lima. Ia tutup usia di RS Gatot Soebroto pada 6 September 2000 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.


Goodreads Review Peristiwa 1 Oktober 1965

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Sejarah Indonesia terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Buku sejenis lainnya

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020