Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewiraswastaan

Buku ini ditulis atas prakasrsa sendiri walaupun ada juga yang menyarankan, terutama karena semakin meningkatnya pengangguran. Dalam kenyataannya memang kita semua menyaksikan belum ada satu sekolah pun baik SLTP atau SMUK, atau universitas yang membahas, apalagi mengajarkan bagaimana "dapat bekerja dan menghasilkan". Dua topik inilah yang tidak adas selama puluhan tahun, sehingga puluhan juga orang menganggur. Koran-koranlah yang menggelitik sehingga buku ini ditulis. Dengan mengajarkan "bagaimana dapat bekerja dan menghasilkan uang", para guru akan sangat dihormati oleh siswanya, dibandingkandengan masa puluhan tahun ke belakang sampai sekarang.

Buku ini menyajikan bagaimana merombak sikap mental termenungksong menjadi penuh inisiatif (berbuat sesuatu: bekerja dan bikin uang) tanpa menunggu disuruh-suruh, tahu apa maunya bahkan meyakini kemauannya sehingga timbul terkad kemauan yang menyala-nyala, percaya diri untuk bangkit dari tidur malas. Dimaksudkan agar mereka menyadari berapa jam perharinya menguap begitu saja, jika setiap harinya 15 jam, berarti 10 tahun adalah 15 jam x 365 hari x 10 tahun. Ini hal yang harus dibangkitkan dari dalam dirinya sendiri.

Selain memabangkitkan sikap mental penuh inisiatif yang selama ini dibungkam dengan peringatan Allah dalam Al-Qur'an surat 4 An-Nissa ayat 29. Insyaallah dua hal, yaitu menumbuh kembangkan mentalitas rajin memanfaatkan waktu, dan seni dagang menjadi ilmu pengetahuan kewiraswastaan. Semua ini berkat dan untuk keberhasilan gagasan Program Broad Based Education dan Life Skills.

Dunia akan berjalan terus dengan persaingan bebas, dalam perdagangan bebas. Kita dan anak-anak pun harus mampu memenangkan persaingan tanpa henti 24 jam terus menerus. Tatkala dunia Barat bekerja keras, dunia Timur termasuk Indonesia tidak semestinya dan tidak boleh tidur. Indonesia sejak tahun 1997 boleh saja terseret ambruk penuh jutaan penganggur, namun kita harus dan wajib menyelamatkan anak-anak kita menajdi bangsa yang sibuk 24 jam dan melarang menganggur walaupun satu orang. Sebab alam kita yang kaya raya ini wajib dinikmati oleh kita dan bukan hanya oleh para tamu asing.

Kita harus percaya, bahwa kita mampu bangkit menyelamatkan dan membangun bangsa ini teruma manusianya, Jangan sampai ada lagi pemimpin bangsa yang lupa daratan setelah jadi pemimpin termasuk menjadi guru.