Menghidupkan Jiwa Ilmu

Dunia pendidikan Tanah Air memang belum begitu membanggakan. Masih sangat banyak urusan yang terbengkalai, seperti lulusan menganggur, gedung ambruk, buku kurang bermutu, kurikulum amburadul, unas kontroversial, sarana dan prasarana memble, ijazah aspal, plagiasi marak, dan seterusnya. Inovasi dan modernisasi belum terjadi, karena kebijakan yang diambil bersifat pinggiran dan sekadar formalitas. Buku ini akan menjadi peta jalan untuk membenahi carut marut dunia pendidikan itu. Ditulis oleh seorang pakar yang namanya sudah tak asing lagi dalam dunia pendidikan saat ini. Tak heran, seluruh pemikiran yang tertuang dalam buku ini begitu ringan namun cerdas.



"Saya mengapresiasi konsep integrasi antara ilmu dan agama yang dikembangkan Saudara Imam Suprayogo. Islam memang tidak melihat ilmu secara dikotomik. Umat Islam, selain mengkaji Al-Quran dan Hadis Nabi sebagai sumber ilmu, juga harus memperkaya diri dengan ilmu kedokteran, sosiologi, pertanian, pertambangan, perdagangan, astronomi, dan lain-lain. Bagus juga upayanya mengintensifkan bahasa Arab untuk para mahasiswanya, karena tanpa memahami bahasa Arab, seseorang tidak mungkin memahami Al- Quran dan Hadis Nabi secara sempurna."
Syekh Muhammad Ali As-Shobuni
Pakar Tafsir Al-Quran dari Saudi Arabia


"Saya belum banyak mengenal Prof. Imam Suprayogo. Saya justru lebih mengenal beliau dari karyakaryanya, terutama pesatnya pengembangan UIN Maliki Malang saat beliau menjabat rektornya. Juga saya lebih mengenal beliau melalui kualitas para dosen dan alumni UIN Maliki Malang yang telah berperan di masyarakat. Bagi saya, Prof. Imam benar-benar sosok yang lillahi taala dalam memperjuangkan Islam lewat pendidikan."
HR. Taufi qurrochman, MA.
Penulis Buku Imam Al-Jamiah: Narasi Indah Perjalanan Hidup dan Pemikiran Prof. Dr. H. Imam Suprayogo


"Saat memimpin UIN Maliki Malang, Prof. Imam Suprayogo telah berhasil menjalin  komunikasi positif dengan beraneka ragam perguruan tinggi berbasis agama, seperti Kristen, Katholik, Hindu, dan Buddha. Sebuah upaya yang tidak biasa, tapi strategis dan bernilai tinggi untuk membangun kebinekaan."
Manado Post