Macarin Anjing
DESCRIPTION
[The more I meet guys, the more I love dogs]
Libby, tokoh dalam novel ini, adalah tokoh yang sangat loveable. I love her and I love this novel. A page turner!
[Ninit Yunita, istribawel & penulis]
Serasa kena tonjok. Hei, gue juga pernah macarin anjing dan gue rasa setiap cewek pernah jatuh cinta sama cowok tipe kayak gini (Ngaku deh!). Gue masih inget jelas GRRR.... Menyedihkan memang, kadang yang imitasi memang lebih gencar iklannya toh?! Suka deh sama gaya bahasanya Ino. Mengalir, renyah, pedes (ini yang asik...!), dan berani. Pokoknya mesti baca deh!
[Yennie Hardiwidjaja, penulis novel & skenario]
Waktu baca judulnya, saya sempat terloncat. Macarin anjing. La Madonna Santo Dio, cerita apa ini gerangan? Tetapi baru baca beberapa kalimat saja saya memang sudah senyum-senyum. Dan makin ke dalam makin tak kuasa menahan tawa dengan gaya penuturan yang lugas. Uniknya lagi, novel ini juga memberikan segudang referensi tentang berbagai hal. Dan tiba di penutup, saya memang sakit hati, kok Christian yang muda itu bisa menulis begitu lucu dan menarik (hehehe, boleh dong ngiri).
[Ita Sembiring, penulis]
Ino, I've read your novel and I think it's great! I think your newest novel is a sample of a new form of post-modern kind of comedy that has flourished well in Indonesia for the past few years. In Australia itself I don't think I've seen this form of comedy as mainstream as in your works. Truly a great works of the new generation of Indonesian writers. Congrats!
[Ari Poespodihardjo, dosen]
Cerita Ino tuh seru banget. Aku suka banget. Beda dari yang sebelumnya. Cinta tuh emang butuh kesabaran. Kita gak tau yang mana jodoh kita, jadi sebaiknya gak perlu terlalu kebawa dalam kesedihan kalo lagi patah hati. Semuanya udah diatur.... Trus, cerita ini tuh nambah pengetahuan, khususnya catatan kakinya, menandakan Ino orang yg kreatif dan seneng baca.
[Dewi Kartika, mahasiswi]
REVIEW Macarin Anjing
Rating |
Well, ternyata benar.
Ceritanya simpel: tentang tiga orang cewek; Libby, Bianca, dan Miata. Ketiganya agaknya kelewat akrab bersahabat kayaknya, karena sama-sama punya nasib buruk dalam urusan percintaan. Bianca putus-sambung terus dengan pacarnya, Miata terlibat hubungan pacaran-enggak-teman-tapi-mesra-juga-enggak dengan cowok bernama Saul. Sedang Libby, meskipun hidupnya aman-aman aja sekarang, dulu dia pernah diselingkuhi pacarnya yang inosen di luar, playboy di dalam.
Libby cukup terluka kayaknya karena abis itu dia mutusin buat menjauhi yang namanya cowok untuk selama-lamanya. Prinsipnya, cowok itu ibarat mawar; enak dilihat dan dicium baunya, tapi nggak usah dipegang... hati-hati durinya! Belakangan, Libby menemukan artikel dari internet berjudul: 15 Reasons Why a Dog is Better Than a Man. Perhatian, cowok-cowok, daftar ini benar-benar menohok banget. Aku aja yang cowok sampe shock—apa bener kita segeblek itu? Artikel itu semakin menguatkan pandangannya, bahwa cowok memang nggak lebih baik dari anjing.
Malah, dia sampe mengambil kesimpulan: “Sekarang dia ganti menuntut pada Tuhan, kok bisa-bisanya cewek dipasangkan sama cowok? Kenapa? Apa karena persamaan rima kata: cewek-cowok, man-woman? Kalo memang alasannya bukan itu, Libby mo ngasih masukan buat Tuhan supaya cewek dipasangkan sama sesuatu yang lebih mudah diatur aja... dengan badak misalnya. Yah, memang aneh sih berjodoh sama badak, tapi paling enggak dia nggak bakalan nempelin upilnya sembarangan, kan?” hlm.58 (bingung kan? Makanya baca deh)
Novel sepanjang 356 halaman ini nggak cuma menghibur, tetapi juga memberi informasi-informasi yang mungkin selama ini dilewatkan pembaca. Berkat footnote-footnote-nya, pembaca seakan kenal lama dengan Libby, si tokoh utama. Mengerti jalan pikirannya, khayalan-khayalan usilnya. Lucu dalam kacamata orang-orang sinis. Novel ini membuat pembaca cowok-cowok bisa jadi lumayan memahami apa yang sebenarnya diinginkan cewek dalam hubungan. Apa arti komitmen itu sebenarnya. Sedang buat cewek-cewek, secara ini buku tentang mereka ya, pasti seneng banget ya bisa dimengerti sama penulisnya. Macarin Anjing selah-olah curhatan cewek-cewek yang nasibnya sama seperti Libby dan kawan-kawan.
Macarin Anjing berbeda dengan novel-novel populer pada umumnya. Tak ada pangeran tampan yang menyelamatkan putri-putri dalam novel ini. Yang ada malah putri-putri yang bosan menunggu di menara, lalu memutuskan turun sendiri tanpa bantuan siapapun. Ini tentang cewek-cewek yang memberanikan diri mencari kebahagiaannya sendiri.
Bravo! Sekali ini, karena Macarin Anjing, aku setuju dengan istilah Spice Girl: Girl Power!
WHY CHOOSE US?
Nikmati koleksi Buku Komedi terlengkap ditambah discount spesial.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya