Aku Angin. Engkaulah Samudra
3.52 avg rating - 75 Goodreads ratings
Rp 69.000
Hemat Rp 3.450
Rp 65.550
Judul
Aku Angin. Engkaulah Samudra
Penulis
No. ISBN
9786021637203
Penerbit
Tanggal terbit
Maret - 2014
Jumlah Halaman
572
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Fiksi
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Stok Tidak Tersedia
DESCRIPTION
Barangkali pernah, dalam hidupmu, engkau memiliki simpul persahabatan yang engkau percaya tak ada tandingannya. Engkau mengandalkannya kadang lebih dibanding engkau memercayai kemampuanmu sendiri. Engkau mengenangnya seperti halnya Padi melagukan Harmoni.
Engkau merasa tidak mungkin berdiri hari ini tanpa dirinya di masa lalu,
meski di masa nanti, di mana dia, engkau tak tahu lagi.
Engkau merasa tidak mungkin berdiri hari ini tanpa dirinya di masa lalu,
meski di masa nanti, di mana dia, engkau tak tahu lagi.
Belasan tahun setelah meninggalkan kampung halamannya, Maru mendapati kejutan pada sore yang dia kira akan berlangsung biasa-biasa saja. Sebuah pesan pendek dari masa lalu: Samu, teman masa kanak-kanak Maru, menyapa setelah lama tak tentu kabarnya.
Sapaan itu seperti menarik Maru kembali ke masa dulu. Sekaligus membentangkan perjalanan hidup yang penuh kejutan. Hingga, Tsunami 2004 di Aceh mengubah segalanya.
REVIEW Aku Angin. Engkaulah Samudra
Rating |
Sejak kecil, Samu percaya bahwa takdir mereka seiring dengan nama yang disematkan pada diri mereka. Ia akan hidup di laut (Samudro) dan Maru akan berkelana ke manapun angin membawanya (Maruto). Entah kebetulan atau memang sudah suratan, Maru memang ‘terbawa’ angin yang bertiup. Terdaftar di sebuah SMP negeri Yogyakarta belum memberinya ruang menggantikan Samu. Maru baru bisa membuka pergaulan saat pertengahan SMU. Kemudian berawal di bangku kuliah, dunia jurnalistik mulai melekat pada dirinya hingga menjadi profesi di Bandung. Lalu bagaimana dengan Samu? Setelah terpisah belasan tahun tanpa kabar berita, Maru mendapati bahwa Samu benar-benar bergabung di dalam satuan TNI AL dan bertugas di daerah konflik di Aceh.
Tanpa diduga, Maru mendapat telepon Samu dari Aceh. Komunikasi mulai berjalan lancar, sampai akhirnya Maru memutuskan untuk membuat sebuah buku fiksi berlatar belakang konflik di Aceh. Samu menjadi nara sumber terpercaya dengan menceritakan langsung peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Mulai dari penjagaan pos TNI, pengintaian sampai baku hantam senjata melawan GAM.
Ada sesuatu yang dirasa kurang oleh Maru, ia harus datang ke Aceh, menyaksikan atmosfer tanah rencong dengan mata kepalanya sendiri. Satu hal yang diimpikannya adalah wawancara langsung dengan gerilyawan GAM. Maru berangkat ke Aceh, dibantu beberapa teman untuk mendapat petunjuk disana, ia tidak memberi tahu Samu akan kedatangannya dengan maksud memberi kejutan. Namun setelah tiba di Aceh Samu justru tidak dapat dihubungi.
Maru berhasil mewawancarai seorang pemimpin pasukan GAM dan berencana untuk kembali ke bandung. Namun ia diculik oleh GAM dan bertemu dengan Malahayati, seorang perawat yang juga diculik GAM. Maru mendapati bahwa Mala merupakan seorang gadis yang kuat dan tegar, ia menjadi sebatang kara karena seluruh keluarganya menjadi korban penembakan oleh GAM. Dan ternyata Mala adalah gadis yang kerap dituliskan oleh Samu sebagai orang membuat hari-harinya sebagai tentara lebih berwarna dalam surat-suratnya kepada Maru. Maru mendapat setitik harapan bahwa lewat Mala, ia dapat bertemu Samu.
Kurang lebih sebulan dalam penculikan, Samu terlibat dalam beberapa pelarian menghindari kontak senjata GAM dan TNI. Dalam penculikan itu juga Maru mengetahui dari sesama korban penculikan yang mantan anggota GAM, bahwa ia memutuskan keluar dari GAM karena gerakan itu sudah tidak jelas keberpihakannya pada siapa, apakah benar-benar untuk mewujudkan penegakan hukum agama di Aceh seperti cita-cita Hasan Tiro atau kepentingan lainnya.
Maru tertembak saat berusaha melarikan diri. Setelah melewati masa kritis pasca operasi, ia diterbangkan pulang ke Bandung. Masih menyimpan trauma penculikan itu, Maru tetap melakukan kontak dengan Samu. Hingga terjadilah tragedi itu. Minggu 26 Desember 2004, pagi yang biasa, pesisir pantai ramai anak-anak berkejaran. Tiba-tiba air laut surut sampai ke tengah, ikan-ikan berlompatan keluar dari air, lalu air menggulung beberapa kali lipat lebih tinggi dari ombak biasa. Orang-orang berteriak gempa dan tsunami, mayoritas daerah Aceh tersapu tanpa bekas.
Betapa Allah sangat menyayangi Aceh, tahun-tahun pergolakan senjata dan baku tembak yang tak kunjung reda dihentikan dengan goncangan lempeng bumi yang bertabrakan. Betapa Allah mencintai Aceh dan penduduknya, tak kunjung henti rahmat Dia curahkan pada mereka, yang dipercaya mampu sandang lara. Sampai hari ini, tak satupun kita tahu apakah GAM ‘menyerah’ dengan menerima regulasi pemeritah akan status Aceh, pun kita tak tahu apakah masih ada gerilyawan mereka yang bergerak di dalam hutan di balik semak belukar. Semoga yang terbaik selalu menyertaimu wahai bumi Serambi Mekkah…
Goodreads Review Aku Angin. Engkaulah Samudra
WHY CHOOSE US?
TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Fiksi terlengkap ditambah discount spesial.
Nikmati koleksi Buku Fiksi terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya