Mari Bung Rebut Kembali - Surya Paloh 2010-2012
DESCRIPTION
BUKU Mari Bung Rebut Kembali berisi 16 pidato Surya Paloh dalam berbagai acara dan kesempatan sejak ia mendeklarasikan Nasional Demokrat (Nasdem) tahun 2010 hingga 2012 saat organisasi kemasyarakatan itu berulang tahun yang pertama dan melahirkan embrio Partai Nasdem.
Willy Aditya, sang editor, yang selalu mengkuti Surya Paloh ke mana pun pergi, menilai ada yang unik dengan pernyataan Surya Paloh ketika CEO Media Group itu berpidato. Surya Paloh sangat konsisten dengan semangat nasionalisme kebangsaannya.
"Seluruh pidatonya beraras pada mainstream spirit kebangsaan. Surya Paloh tidak pernah meninggalkan semangat kebangsaan dalam pidato-pidatonya. Sebagai seorang nasionalis, hal tersebut tentu adalah agenda utamanya. Sebagai orang pergerakan, dia tidak akan berhenti menyampaikan pikiran dan semangatnya lewat pidato-pidatonya," tulis Willy dalam pengantarnya di buku ini.
Lazimnya, saat Surya Paloh akan berbicara dalam berbagai acara resmi, ada tim yang telah menyiapkan pidato tertulis (tentu setelah tim mendapat masukan dari Surya Paloh). Tapi, ketika yang bersangkutan ada di lapangan, praktis pidato yang telah disiapkan itu tak pernah dibaca. Surya Paloh pun berpidato dengan gaya khasnya, baik bahasa tubuh, maupun isi pidatonya. Lagi-lagi, pesan yang disampaikan sangat kental dengan semangat nasionalisme kebangsaan yang bersumber dari Pancasila yang baginya merupakan modal fundamental NKRI yang tak bisa ditawar-tawar dengan ideologi apa pun.
Willy mencatat itu semua dengan jeli dan dijabarkan dalam kumpulan pidato yang terbagi dalam 16 bab. Disunting oleh Gantyo Koespradono, wartawan senior Media Indonesia, narasi kumpulan pidato itu terasa lebih hidup, seolah pembaca sedang menyimak Surya Paloh sedang berorasi di depan massa. Pada beberapa bagian, penyunting bahkan sengaja "membiarkan" istilah-istilah atau kata-kata tak lazim (menyalahi tata bahasa Indonesia) yang kerap diucapkan Surya Paloh. Di sinilah justru menariknya buku ini.
Buku Mari Bung Rebut Kembali tak ubahnya adalah "alat rekam abadi" bagi pemikiran-pemikiran Surya Paloh, dan bisa menjadi sumbangsih dalam memajukan peradaban bangsa ini, khususnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkali-kali disebut Surya Paloh sekarang ini dalam keadaan bahaya.
Setelah Bung Karno, tidak ada tokoh di negeri ini yang mampu berpidato yang kontennya adalah "perlawanan" terhadap uaya menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa. Rupanya, sang pengganti Bung Karno telah lahir, yaitu Surya Paloh.
Maka, tidaklah berlebihan jika Rachmawati, salah seorang putri Bung Karno berkata: "Setiap Surya Paloh berpidato, saya seperti menyaksikan gelegar pidato-pidato Bung Karno. Karakter pidatonya selalu memberikan kelugasan dan ketegasan sikap terhadap masalah bangsa yang sedang kita hadapi."***
WHY CHOOSE US?
Nikmati koleksi Buku Biografi terlengkap ditambah discount spesial.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya