Ramadhan Agar Tak Sekedar Lapar & Dahaga

"Di dalam surga terdapat delapan pintu.
Salah satunya bernama 'Ar Rayan', yang tidak dapat
memasukinya selain orang-orang yang berpuasa"
(HR. Al-Bukhari)

Bagi orang yang berpuasa, menahan diri dari makan dan minum sejak terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari adalah perjuangan besar. Pagi buta ia telah bangun untuk sahur. Siang hari perutnya merasa lapar dan tenggorokannya menahan dahaga. Dan sore hari, ia hampir kehabisan kesabaran menunggu tenggelamnya matahari.

Sungguh puasa adalah perjuangan yang luar biasa. Namun, hadits di atas membuat kita tercengang karena rasa lapar tak membawa pahala. Terpana, karena dahaga berakhir sia-sia.

Mengapa puasa menjadi sia-sia?
Bagaimana agar puasa tak sekedar lapar dan dahaga?
Dalam buku ini, Dr A'idh Al-Qarni menggoreskan renungan-renungannya yang mendalam. Penulis sekaligus ulama kondang dari Timur Tengah ini mengajak Anda menggali makna-makna terpendam di bulan Ramadhan yang telah banyak terlupakan. Alur pembahasan yang ringkas dan mengalir, menjadikan buku ini hidup dan berbicara langsung bersama Anda.