Display Buku
A Tale Dark and Grimm
 
Rp 33.000
Hemat Rp 1.650
Rp 31.350

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari liliputbuntek
 
  01 Nov 2011 - 11:48:01

Isi Resensi :
A Tale Dark and Grimm


Seberapa jauh kita mengenal dongeng-dongeng Grimm Bersaudara? Seberapa jauh pula kita mengenal karakter Hansel dan Gretel, dua orang anak yang tanpa sengaja menemukan sebuah rumah yang terbuat dari kue? Dan seberapa jauh kita menutup-nutupi bagian-bagian yang berujung maut untuk diceritakan kepada anak-anak? (Karena yang seperti kita semua tahu, si nenek sihir mepunya rumah kue akan mati di akhir cerita. Mati. Di dalam oven panas. Ugh. Seram.) Saya membeli buku ini tanpa ekspektasi apa-apa (karena jarang sekali ada cerita dongeng dalam narasi yang benar-benar dongeng). Tapi saya terkejut karena dalam kisahnya yang berdarah-darah (yang memang betul-betul terjadi di dalam cerita ini) dan berakhir dengan kematian dan kemalangan, memang terdapat ruh-ruh sebuah dongeng. Hansel dan Gretel (dalam hal ini mereka bukanlah siapa-siapa, melainkan anak-anak dari pasangan Raja dan Ratu yang dikutuk dengan Kemalangan) melarikan diri dari rumah (karena sebab-sebab yang berdarah-darah yang saya sebutkan di awal resensi). Dalam petualangannya, mereka berharap untuk bisa menemukan ayah dan ibu baru, yang akan menyayangi mereka. Mereka bertemu dengan pemilik rumah kue (yang awalnya sangat baik hati, namun belakangan ingin memakan mereka), sepasang ayah-ibu yang baik hati (yang ternyata pernah mengutuk ketujuh anak mereka menjadi burung layang-layang). Meyakini sudah tidak ada lagi orang tua yang baik dan mau merawat mereka, Hansel dan Gretel akhirnya memutuskan untuk hidup sendiri, berdua, di Hutan Kehidupan. Tamat? Tidak. (Ya, di dalam buku ini akan banyak terdapat kata-kata itu. Tamat? Tidak ) Karena Hansel telah melanggar larangan di Hutan Kehidupan untuk membunuh. Akhirnya mereka terpisah. Gretel pergi dari Hutan Kehidupan dengan hati sedih, untuk tinggal bersama seorang janda di Desa Kematian. Hansel, yang disangka mati, terbangun di sebuah kerajaan, dan diasuh oleh Lord dan Lady yang baik hati. Tapi selayaknya manusia yang memiliki dua sisi, orang-orang tua itu juga memiliki sifat yang kurang baik. Si Lord gemar berjudi. Pada akhir taruhannya, dia memasang Hansel sebagai taruhan. Sedangkan si janda tidak memperbolehkan Gretel untuk berjumpa dengan pemuda idaman hatinya. Akhirnya mereka berdua bertualang kembali, untuk akhirnya dipertemukan di wilayah kerajaan orangtua mereka. Antara benci tapi rindu, begitulah sekarang keadaan Hansel dan Gretel terhadap orangtua mereka. Mereka disambut hangat sebagai anak hilang, namun dalam hati Hansel dan Gretel masih bersikap dingin kepada Raja dan ratu, ayah dan Ibunya. Lalu mereka juga mendengar tentang naga yang sedang mengancam kerajaan. Mereka berdua, yang telah berpetualang jauh, tertantang untuk membunuh si naga. Mereka mulai mengumpulkan pasukan, orang-orang desa yang muram, untuk membantu mereka membunuh naga. Cemoohan mereka terima. Terlebih lagi ketika rencana itu gagal. Namun Gretel memahami suatu hal yang mengejutkan. Mereka melakukan serangan mendadak pada saat itu. Dan hanya beberapa orang sajalah yang tahu tentang detil-detil rencana itu. Dengan pahit, Gretel mengayunkan kapak untuk menyerang orang itu. Sang naga. Sang Raja.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]