Display Buku
The Devil Who Tamed Her
 
Rp 46.500
Hemat Rp 2.325
Rp 44.175

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari yuuuCaaaa
 
  14 Sep 2012 - 10:18:07

Isi Resensi :
The Devil Who Tamed Her - Johanna Lindsey


Si iblis dan si ratu es. Ceritanya tentang taruhan Raphael dengan Ducan, mereka bertaruh bahwa si Ratu Es dapat berubah menjadi wanita baik hati. Johanna Lindsey berkisah mengenai usaha Raphael untuk mengendalikan amarah Ophelia. Ophelia adalah gadis pendengki yang suka menyebarkan gosip tentang orang lain. Seperti yang dilakukannya pada mantan tunangannya, Ophelia menjelek-jelekkan Ducan, dia mengatakan Ducan adalah pria bar-bar karena pria itu berasal dari Skotlandia. Bukan hanya Ducan yang menjadi sasaran Ophelia, Sabrina, saudara jauhnya pun di jelekkan karena masa lalu keluarganya. Ophelia cemburu pada kedekatan Sabrina dan Raphael, juga karna beberapa pengagumnya mulai tertarik pada Sabrina. Sifat dengki Ophelia benar-benar diluar batas kemakluman orang biasa. Bahkan aku juga merasa kesal dengan tokoh yang satu ini. Bahkan sahabatnya sendiri sampai dikhiatani olehnya. Raphael awalnya juga sangat membenci sifat Ophelia, dia bahkan harus mencuri si Ratu Es itu. Memenjarakannya di tempat yang sangat terpencil. Tapi justru penjara itulah yang membuat keduanya saling tertarik dan saling terjerat. Raphael mengajarkan Ophelia untuk mengendalikan emosinya dan mencarikan Ophelia cara pelepasan emosi yang baik. Keahlian Johanna Lindsey untuk menghasilkan cerita yang bagus memang tidak bisa diragukan lagi. Berbeda dengan kisahnya sebelumnya, kali ini Johanna Lindsey menempatkan tokoh antagonis di buku pertamanya menjadi tokoh utama di novel selanjutnya. Biasanya kalaupun tidak sahabat tokoh utama atau tidak penjahat atau maling dari tokoh utama, di buku sebelumnyalah yang menjadi tokoh utama di buku berikutnya. Tokoh lain yang menarik perhatianku adalah Amanda, adiknya Raphael. Di cerita ini jelas sekali Amanda cemburu pada kecantikan Ophelia. Bukan hanya Amanda, tapi hampir semua gadis London yang cemburu pada si Ratu Es ini. Kecantikan Ophelia memang tidak ada bandingannya, tapi justru kecantikan itulah yang merubahnya menjadi seorang pendengki. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Ophelia. Orang tua Ophelia juga ambil andil terhadap prilaku anak gadis mereka ini. Sejak kecil Ophelia tidak mengenal kata sahabat yang tulus, baginya semua orang mendekatinya karena kecantikannya. Hal itu memang terbukti benar, karena walaupun dia seorang pendengki masih saja banyak orang yang mau menjadi temannya. Mendekatinya dan menggodanya. Semenjak dinyatakan 'bebas' dari penjara Raphael, barulah Ophelia merasakan perbedaan antara menjadi dirinya yang baru dengan menjadi dirinya yang dulu.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]