Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
01 Mei 2012 - 12:18:32
Isi Resensi : Halo, Aku Dalam Novel
Awal cerita mengisahkan tentang seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di sebuah asrama di Oregon bernama Pramana atau Pram. Karakter Pram ini kuat sekali, susah digoyahkan. Suka menyendiri, kaku, dan sinis abis! Awal-awal baca aku sering menggerutu sendiri "Ih ini orang kok sinis banget sih!" "Gilaaa sinis banget" "Buset... Sinisnya minta ampun,". Sifat-sifatnya sendiri tidak jauh-jauh dari kata jutek, vulgar, frontal, tidak peduli dengan orang lain dan tidak mau diganggu sama sekali jika sedang melakukan hobinya. Ya, hobinya adalah menulis. Pram suka menulis, dia ingin menulis novel. Saat menulis novel pun dia tidak ingin karakternya serba sempurna. Pikiran-pikiran Pram saat menulis novel lah yang menjelaskan karakter dia secara tersirat.
"Tokoh utama dalam tulisan saya, yang jelas, dia tidak boleh cantik. Cih! Saya benci orang-orang cantik karena mereka biasanya tolol. Saya akan membuatnya sangat jelek. Jelek sekali. Tidak punya teman, sendirian. Mungkin, gagu."
Halo, adalah seorang tokoh karangan Pram di dalam novelnya. Namanya Halo. Halo adalah halo yang mengelilingi bulan, tapi bisa juga halo seperti sapaan kepada orang-orang. Dan figur Halo sendiri benar-benar tipe yang tidak ada sempurnanya sama sekali, seperti yang diinginkan Pram.
Pram sendiri begitu menekuni novelnya sampai malas mempedulikan orang lain yang begitu peduli dengannya (lucky you Pram, kamu udah begitu sinisnya sama orang tapi mereka tetap berbaik padamu). Isi novelnya pun "nggak genah", semrawut, imajinasinya tinggi tapi asik untuk dibaca. Membaca kisah Halo dan teman-temannya sungguh mengejutkan aku saat membacanya.
Hingga pada suatu hari, tokoh-tokoh itu mendesak memasuki pikiran Pram, menerobos ke dunia nyata. Dari sebuah imajinasi menjadi kenyataan. Pram sendiri tidak percaya, tapi tokoh-tokoh yang dia ciptakan sendiri itu mulai merasukinya, menakutinya, menghantuinya. Pram merasa dia menjadi gila karena novelnya sendiri. Tapi dibalik karakternya yang negatif itu, jauh di dalam lubuk hatinya terdapat sifat-sifat lembut yang sedang tidur. Dan dia membangunkan sifat-sifat lembutnya ke dalam novel yang dia ciptakan. Novel yang sedikit nyeleneh tapi banyak makna yang tersirat. Hingga akhirnya sifat-sifat yang tidur itu pun benar-benar terbangun di dalam diri Pram. Pram pun menyadari bahwa hanya dengan menulis novel pun bisa merubah kehidupannya.
Kelebihan Nuril Basri adalah dia mampu mempresentasikan novel ini ke dalam gaya bahasa yang modern, tidak klise, tidak pasaran, dan unik. Mungkin sedikit condong ke gaya bahasa novel terjemahan pada umumnya. Pemikiran yang out of box ini lah membuat novel ini memang direkomendasikan untuk dibaca bagi para penggemar novel-novel dengan genre nyeleneh yang kadang membingungkan bagi beberapa orang. Hal yang bikin aku WOW OW WOW adalah penggambaran ceritanya yang unik bin nyeleneh dan bikin penasaran. Walau aku sebel sama karakter Pram tapi Nuril sukses bikin aku penasaran dengan lanjutan ceritanya. Pram di sini juga diceritakan mencintai seorang cowok bernama Mike. Sungguh aku yakin kalau dia bukan gay, tapi karena dia memang digambarkan seseorang yang berkarakter aneh. Cara dia memperlakukan orang lain di sekitarnya pun bikin aku gemas. Tapi hal yang paling mengharukan adalah di akhir cerita dia mengirimkan surel ke ibunya dan berkata "Ibu, aku baik-baik saja". Walau singkat, tapi sungguh bermakna. Surel itu adalah titik balik dari perubahan hidup dan perasaan Pram. Walau Pram sendiri adalah seseorang yang berhati kaku, tapi sebenarnya dia masih punya perasaan lembut yang tertidur.
Untuk penggemar novel-novel yang nyeleneh seperti ini aku jamin mereka menyukai novel ini, tapi bagi sebagian orang mungkin "tidak bisa menerima" alur cerita yang out of box ini. Beberapa orang juga kebingungan menilai novel ini (termasuk aku) karena di satu sisi aku hanya terperangah dan bisa mengucap kata "Eh...??" alias tidak mendapat "apa-apa", tapi di satu sisi aku mendapatkan sesuatu yang bisa membuatku mengucap kata "Wow!".
Pada akhirnya aku tetap tidak bisa menilai novel ini bagus atau tidak. Ingin menilai buku ini? Silakan baca dan rasakan pengalaman yang hampir tidak pernah kamu alami sebelumnya. |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|