Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
22 Mei 2009 - 08:46:07
Isi Resensi : Sekongkol Musim Panas
Cecile bergairah menyambut musim panas kali ini karena Raymond, ayahnya, menyewa vila idaman mereka di pantai Cote d’Azur.
Cecile juga tak keberatan dengan keberadaan Elsa, pacar baru ayahnya. Elsa doyan pesta seperti mereka, dan bukan tipe yang akan menuntut cincin dari Raymond apalagi bercita-cita jadi ibu bagi Cecile.
Singkatnya, Cecile sudah menyusun agenda musim panas ini, yaitu tiap hari molor sampai siang, berjemur, berenang, bermalas-malasan, dan wajib menggila di bar bersama ayah dan Elsa beberapa hari sekali.
Mulanya, semua berjalan sesuai rencana. Cecile dengan cepat menyesuaikan diri dengan irama hidup di surga itu, jauh dari Paris dan belajar, menikmati kebebasan mutlak. Ia pun sudah menjerat Cyril, cinta lokasinya.
Namun, kedamaian mereka terancam saat Raymond menerima kedatangan Anne, wanita cerdas berusia 40 tahun, yang sudah lama jatuh hati pada Raymond.
Tak pelak, liburan impian itu berubah jadi neraka bagi Cecile dan Elsa.
Cecile langsung membayangkan jika ayahnya menikahi Anne: mereka akan kembali ke Paris, makan teratur, belajar teratur, pacaran diatur, bicara pun diatur. Singkatnya, membosankan.
Cecile tak rela gaya hidup yang seru dan tanpa beban bersama ayahnya menjadi garing seperti Anne. Dan rencana gemilang untuk membebaskan ayahnya (dan dirinya) dari jerat Anne pun tersusun. Cecile bersama Elsa dan Cyril, yang merasa dirugikan oleh Anne, bersekongkol untuk menggagalkan pernikahan Raymond dengan Anne.
Novel tipis ini dibagi menjadi dua bagian besar, di bagian pertama kita akan diajak mengenal karakter Cecile sebagai gadis remaja yang nakal, naïf, dan belum matang. Sedangkan di bagian berikutnya, kegelisahan dan ketakutan akan masa depannya membuat Cecile tampak lebih matang dan dewasa baik dalam berperilaku maupun dalam berpikir.
Tema dan kisah yang dibangun oleh Sagan tampak biasa-biasa saja dan mungkin sangat umum dan seperti layaknya kisah-kisah sinetron. Namun, kepiawaian Sagan menyusun konflik antar tokohnya dan sedikit gambaran seksualitas Cecille dalam novel ini yang mungkin menjadikan novel ini menarik untuk dibaca, tak heran novel ini menjadi best seller dan menjadi salah satu novel klasik. Bahkan novel ini juga mengilhami Simon Gerfunkel untuk membuat salah lagunya yang terkenal, ‘Sound of Silence’
Semua peristiwa yang dialami Cecille tampak begitu nyata, dan menyentuh, menggemaskan, semua itu tersaji dengan wajar, tak ada kesan yang dilebih-lebihkan. Mungkin hal ini karena Sagan menghadirkan tokoh Cecille yang seumuran dengan dirinya sehingga Sagan tahu betul bagaimana perasaan seorang gadis remaja jika menghadapi situasi seperti yang dialami Cecille. Tentunya hal ini merupakan hal yang sangat luar biasa bagi seorang penulis yang masih berusia 18 tahun. Dan mungkin hal inilah juga yang membuat novel ini mengantar nama Sagan sebagai penulis terkenal di Prancis dan dunia.
Buku Lara Kusapa ini:
- Menjadi buku best-seller di Prancis.
- Menjadi buku best-seller di Amerika.
- Mendapat Prix Des Critiques. |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|