Display Buku
Aisyah Putri. My Pinky Moments
 
Rp 25.000
Hemat Rp 1.250
Rp 23.750

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari anashofiya
 
  20 Jul 2010 - 14:07:05

Isi Resensi :
Kebencian di Hari Valentine


My Pinky Moments By Asma Nadia My Pinky moments dari Asma Nadia ini, menceritakan tentang kebingungan Aisyah Putri menjelang tanggal 14 Februari atau biasa disebut oleh kaum muda hari Valentine, yang mana selalu identik dengan warna pink, kenapa harus pink? Hal ini masih miterius bagi Aisyah Putri atau biasa dipanggil oleh temannya Puput. Semakin dekat dengan hari H ia semakin bingung melihat keempat abangnya yaitu, Vincent, Hamka, Harap, dan Iid, yang sibuk mencari hadiah bagi sang pujaan hati, yang juga berwarna pink. Mereka hampir melupakan puput karena saking sibuknya. Teman-temannya juga tak luput dari virus valentine ini, banyak dari mereka yang kocar-kacir kesana kemari karena belum mendapatkan pasangan untuk diajak ke acara valentine yang diadakan di aula sekolah. Puput dan para jilbaber lainnya sebagai salah satu anggota Rohis jelas menolak acara yang bukan ajaran islam. Puput memang tidak berniat untuk mencari gandengan, bahkan terpikir pun tidak. Tapi kenapa tanpa diduga-duga Don atau Mr. Penair malah mengajaknya untuk pergi ke acara valentinan di sekolah. Hal ini membuat Puput semakin bingung, walaupun Don hanya mengajaknnya ‘As a friend’. Icha salah satu jilbaber terus mengompori Puput untuk menerima ajakan Don, menurutnya itu hanya sebagai ungkapan pertemanan saja. Tapi Ayu dan Mimi, temen Puput yang belum mendapat gandengan, malah mengejek Puput. Mereka menganggap Puput salah seorang yang tidak pro terhadap Valentine tapi kenapa sekarang malah mendapat ajakan ke acara itu. Semua kebingungan itu menyebabkan Elisa terlupakan, yaitu salah satu teman mereka yang dulunya mantan model cilik. Elisa kembali bertemu dengan orang yang sangat ia benci, yaitu, mantan pacarnya yang telah memberikan luka di hatinya yang tidak akan dapat ia lupakan untuk selama-lamanya. Dan mantannya itu kembali untuk mengambil sesuatu yang selama ini tidak pernah ada. Ia sangat marah kepada Elisa, ia menganggap Elisa tidak dapat menjaga apa yang telah membuatnya berarti di dunia ini. Gawatnya ia berniat untuk bunuh diri bersama Elisa. Bersama dengan para Jilbaber, Puput berusaha untuk menyelamatkan Elisa, walaupun mereka harus berhadapan dengan kematian. Menurut saya, dalam novel ini, terkuak rahasia asal-usul valentine dengan segala penyimpangannya terhadap syariat islam. Dan juga kegigihan Puput untuk tetap berpegang teguh pada prinsipnya bahwa valentine itu tidak diperbolehkan. Novel ini juga mengungkap bagaimana persahabatan sebenernya, dimana demi sahabat kita akan berhadapan dengan apapun untuk menolongnya, walaupun itu kematian.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]