Display Buku
Silence - Hening
 
Rp 48.000
Hemat Rp 9.600
Rp 38.400

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari missbull
 
  28 Jul 2009 - 11:39:31

Isi Resensi :
Silence


Novel Silence karangan Shusaku Endo dapat dikatakan cukup berani dalam menentukan ide cerita. Cerita bermula di zaman edo di Jepang, saat Kristianitas menjadi hal yang sangat ditentang disana. Di sisi lain, negara-negara eropa sedang gencar melakukan penyebaran agama Kristen ke negara-negara lain, termasuk Jepang. Cerita ini diawali dengan laporan bahwa salah seorang pastor kenamaan asal Portugis, Bapa Ferreira, dikabarkan telah menjadi murtad karena siksaan bertubi-tubi yang dialaminya selama di Jepang. Maka dari itu salah seorang murid Ferreira yang bernama Sebastian Rodrigues mencoba untuk mencari gurunya dan meyakinkan dirinya sendiri mengenai kabar yang ia dengar. Setibanya disana, Rodrigues melihat sendiri dan merasakan bagaimana penderitaan yang dialami orang-orang Jepang yang dengan berani memeluk dan mempertahankan keyakinannya itu. Pemerintah Jepang pada saat itu memang sangat gencar untuk mencari dan menyiksa semua orang Kristen tersebut agar mereka mau untuk menyagkali keyakinannya. Pada mulanya Rodrigues ditantang untuk menyangkali keyakinannya dengan mempergunakan orang-orang Jepang pemeluk Kristen untuk disiksa dan melihat seberapa tega seorang pastor melihat umatnya disiksa karena dirinya tidak mau menyangkali keimanannya. Satu demi satu orang Jepang yang menganut Kristen disiksa. Diikat terbalik dalam sebuah lubang, sampai dibenamkan dan diikat di tepi lautan. Sebagaimanapun mereka tahan akan siksaan itu, pada akhirnya ajal juga yang menjemputnya. Rodrigues, dalam perjalanannya mencari gurunya Ferreira dihadapkan pada keadaan dan pemikiran yang dilematis karena melihat betapa banyaknya korban yang berjatuhan karena tindakan para pastor Portugis yang terus mencoba untuk menyebarkan keyakinannya di tanah Jepang. Situasi dilematis itu memuncak ketika Tuhan yang Rodrigues yakini seolah diam tanpa berbuat apapun untuk menyelamatkan umatnya dari kesengsaraan. Sampai pada akhirnya Rodrigues pun berhasil dipertemukan dengan gurunya Ferreira, keadaan dalam hatinya justru semakin dilematis. Berbagai macam pikiran berkecamuk dalam benaknya, terutama ketika Ferreira menganggap para Yesuit Portugis, seperti dirinya pada masa lampau, egois dan hanya memikirkan kehormatan dirinya sendiri. Ketika penduduk setempat disiksa sedemikian rupa karena keyakinan yang mereka sebarkan, akankah para pastor tersebut diam dan menutup mata. Maka pada akhirnya Ferreira memutuskan untuk menjadi murtad agar penduduk Jepang dapat dibebaskan dari siksaan tersebut. Yang paling menarik dan membuat novel ini tidak terasa membosankan untuk dibaca adalah akhir cerita yang sulit untuk ditebak. Pada akhirnya Rodrigues pun memutuskan untuk menjadi murtad karena siksaan batin yang terus diterima melihat penduduk Jepang terus menerus disksa jika ia tidak menyangkali keyakinannya.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]