Display Buku
Ayat-Ayat Cinta
 
Rp 62.400
Hemat Rp 12.480
Rp 49.920

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari deemclaren
 
  25 Jan 2008 - 09:33:35

Isi Resensi :
Mengenal Kairo Melalui Novel


Diiringi lagu original soundtrack film dengan judul yang sama, saya kembali membayangkan bagaimana indahnya Kairo melalui deskripsi Kang Abik dalam novel ini. Penulis sangat jenius dalam menggambarkan Kairo dengan cukup detil. Tidak perlu dengan pendekatan geografi yang mendetil dan membuat bosan, namun hanya dengan perjalanan sang tokoh dalam novel. Seperti misalnya melewati jembatan sungai Nil, stasiun bawah tanah, naik metro, pergi ke Masjid, kampus, ataupun kompleks-kompleks mahasiswa yang ada di sana. Cerita yang mendetil tentang setting Kairo tersebut benar-benar membuat saya seperti melakukan perjalanan sesungguhnya ke Kairo. Kita juga dapat mengenal Kairo melalui ciri khas penduduknya dari novel ini. Kutipan di saat pertemuan Aisha dan Fahri di atas metro ini merupakan salah satu contohnya. "Salah satu keindahan hidup di Mesir adalah penduduknya yang lembut hatinya. Jika sudah tersentuh mereka akan memperlakukan kita seumpama raja. Mereka terkadang keras kepala, tapi jika sudah jinak dan luluh mereka bisa melakukan kebaikan seperti malaikat. Mereka kalau marah meledak-ledak tapi kalau sudah reda benar-benar reda kemarahannya, hilang tanpa bekas. Tak ada dendam di belakang yang diingat sampai tujuh keturunan seperti orang Jawa. Mereka mudah menerima kebenaran dari siapa saja." Tidak perlu dengan pendeskripsian berlebihan, pembaca yang sama sekali awam tentang masyarakat Mesir seperti saya dengan mudah dapat mengerti maksud yang ingin disampaikan penulis dalam kutipan tersebut. Selain itu juga ada pendeskripsian cara unik yang dipakai ibu-ibu Mesir untuk berbelanja dari apartemen mereka. Cara tersebut adalah dengan menggunakan keranjang yang diikat tali berisi uang turun ke bawah. Sampai di bawah, tukang sayur akan memasukkan sayur-sayur yang diinginkan oleh ibu tersebut dan mengambil uang serta kalau ada memberikan uang kembalian di keranjang tersebut. Lalu ibu tersebut akan mengangkat keranjang itu kembali. Benar-benar cara yang unik untuk berbelanja. Pengetahuan pembaca tentang Kairo juga akan semakin bervariasi dengan adanya bagian cerita yang bersetting penjara. Kisah Fahri yang difitnah oleh Noura menjadi penyebabnya. Pada bagian ini, dijelaskan dengan detil bagaimana situasi dan kondisi di dalam penjara bawah tanah di Mesir. Bagaimana kejamnya perlakuan polisi Mesir dan bagaimana Fahri dibantu dan dikuatkan oleh sesama napi di penjara tersebut. Karena adanya pendeskripsian setting yang baik itulah, pembaca pun ikut merasakan kepedihan yang Fahri dan orang-orang terdekatnya rasakan akibat fitnah tersebut. Semoga Kang Abik tetap melahirkan karya-karya fenomenal berikutnya seperti novel Ayat-Ayat Cinta ini.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]