Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
21 Nov 2007 - 09:48:09
Isi Resensi : Kisah Menakjubkan Seorang Pendiri 3600 Perpustakaan di Asia
Buku ini adalah cerita sejati tentang John Wood yang meninggalkan hidup serba berkecukupan sebagai eksekutif di Microsoft dan mendedikasikan dirinya untuk proyek sosialnya, Room To Read, sebuah proyek yang bertujuan memberikan kesempatan lebih kepada anak-anak yang tidak beruntung untuk bangkit dari kebodohan dan kemiskinan.
Banyak orang mempunyai kepedulian sosial terhadap kemiskinan, kebodohan, dan penderitaan yang ada disekitarnya, tetapi berhenti hanya pada titik merasakan dan memikirkan. Selanjutnya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dan manakala ia meneruskan hidupnya, kepedulian tersebut akan terlupakan oleh kesibukan hariannya. Namun John Wood, adalah tipe orang yang cepat bertindak dan tegas dalam mengambil keputusan, termasuk keputusan ia harus hidup tanpa penghasilan, kehilangan pasangan, dan meninggalkan karirnya yang sangat cemerlang.
Buku ini adalah sebuah inspirasi bagi siapa saja yang prihatin atas kondisi sosial di sekitar kita, dimana masih sangat banyak orang yang tidak seberuntung kita, tidak mempunyai kesempatan untuk memperbaiki nasib, dan belum tersentuh oleh uluran tangan yang bukan hanya karena belas kasihan, tapi lebih dari itu, yaitu karena tanggung jawab untuk merubah dan mencabut akar permasalahan.
Bagi para muzakki, orang yang berkewajiban untuk berzakat, buku ini membuka mata kita bahwa masih banyak yang harus dilakukan. Betapa mulianya memberi, walaupun sedikit di mata kita, sangat besar artinya bagi orang yang membutuhkannya. Betapa orang kini berlomba-lomba untuk memberi, sedikit demi sedikit, hari demi hari, sehingga kebersamaan dan kekompakan muzakki dapat menghasilkan karya besar dan merubah nasib banyak orang. Menjadi muzakki, haruslah menjadi impian kita, bahwa semakin besar kita melewati batas jumlah yang dapat kita berikan, pastilah akan memberikan sebuah kepuasan dan motivasi untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar sehingga di lain waktu dapat kembali memecahkan batas tersebut.
Bagi para praktisi kegiatan sosial dan swadaya masyarakat, John Wood memberikan contoh bahwa kegiatan sosial bukanlah tempat untuk mencari kekayaan. Bukan tempat untuk menyandarkan hidup. Kegiatan sosial adalah tempat untuk berjuta-juta orang bersandar dan berharap. Membutuhkan keyakinan dan mentalitas kuat untuk menjalaninya.
Selain itu John Wood memberikan contoh bahwa kegiatan sosial pun harus dikelola dengan ilmu manajerial yang mumpuni. Sebagai seorang mantan eksekutif pemasaran produk global Microsoft, John Wood membagi keahlian manajemen, pemasaran, networking, dan motivasinya kepada pembaca. Sungguh beruntung John Wood telah belajar dari akademi Microsoft selama 9 tahun. Microsott telah mendidiknya sehingga di dalam dunia sosial pun ia dapat berkarya dan membuat prestasi yang gemilang.
Dalam pekerjaannya, John Wood selalu menerapkan prinsip kerja yang menjadi andalan Steve Ballmer. Steve adalah ujung tombak Microsoft setelah Bill Gates. Kegiatan di Microsoft paling tidak dibagi menjadi dua besar, inovasi teknologi yang diurus oleh Bill Gates, dan bisnis yang diurus oleh Steve Ballmer. Steve adalah orang yang berorientasi kepada hasil, hasil dan hasil. Steve adalah tipe orang yang fokus kepada solusi dan tidak membuang-buang waktu. Yang dibutuhkannya adalah gagasan dan kemudian memberikan perintah perang untuk pelaksanaannya. Gaya manajerial Steve diterapkan di Room to Read dengan selalu menonjolkan dan mengupdate hasil kerja Room to Read kedapa donatur. Alih-alih berbicara tentang apa yang akan dilakukan, Room to Read memberikan bukti apa yang sudah dilakukan. Hal-hal nyata seperti jumlah sekolah yang sudah dibangun, jumlah perpustakaan baru, jumlah buku yang didonasikan, jumlah anak perempuan yang mendapat beasiswa, adalah statistik wajib yang selalu disampaikan kepada donator. Bahkan dalam mencari dana atau melaporkan penggunaan dana, John Wood fokus kepada apa yang sudah dibeli/dibangun dari dolar yang telah diberikan oleh donator tertentu dengan jumlah tertentu.
Pelajaran penting yang bisa saya ambil dari buku ini adalah masih banyak ruang dan kesempatan bagi saya untuk lebih berperan dalam dunia sosial. Pertanyaannya adalah bagaimana dan kapan. Saya yakin pertanyaan tersebut harus menjadi salah satu pertanyaan strategis masa depan saya yang harus segera saya jawab.
Apabila anda telah membaca buku ini, saya menanyakan kepada anda, bagaimana pendapat anda?
Oleh Dikky Zulfikar
http://dikkyz.blogspot.com/2007/11/john-wood-leaving-microsoft-to-change.html |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|