|
Minoes |
|
Rp 30.000
Hemat Rp 1.500 Rp 28.500
|
|
|
|
Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
03 Jul 2015 - 13:53:14
Isi Resensi : Gadis Kucing Bernama Minoes
Anda penyuka kucing? Jika ya, Anda pasti bakal suka novel bertajuk Minoes ini. Sebuah novel tentang gadis dengan karakter kucing dan pertemanannya dengan para kucing yang kemudian menyebut perkumpulannya sebagai kantor berita kucing. Seperti apakah petualangan Minoes, gadis kucing, bersama kawan-kawan kucingnya dalam membantu Tibbe mencari berita? Yuk simak ulasannya di sini.
Adalah Tibbe yang gelisah setelah dipanggil pemimpin redaksinya. Ia diancam dipecat apabila tidak mampu menulis berita selain tentang kucing. Ya, selama ini Tibbe suka menulis kolom tentang kucing-kucing di sekelilingnya. Ia juga punya Fluf, kucing yang tinggal bersamanya. Ia sudah merasa gagal dan akan kehilangan pekerjaannya sebelum bertemu dengan gadis muda yang aneh, yang memanjat pohon karena takut anjing.
Gadis aneh itu bernama Minoes. Tibbe bertemu Minoes kedua kalinya secara tak wajar. Gadis itu mengorek-ngorek tong sampah di dapurnya dan mengambil tulang ikan. Tibbe yang kasihan melihat penampilan gadis tersebut yang basah dan lapar pun kemudian menawarinya makan. Dan ia terpaksa mengijinkannya untuk tinggal semalam setelah Minoes bersikeras ia bisa tidur di kardus. Tibbe semakin keheranan melihat Minoes yang tidur bergelung di kardus.
Minoes mengaku sebagai gadis kucing. Ia memiliki sifat kucing dan bisa berbicara dengan kucing. Dan yang bikin kocak, kucing-kucing ternyata hewan yang gemar gosip. Mereka menggosipkan apa saja, termasuk kelakuan manusia. Mereka juga suka mencuri dengar rahasia yang bisa mereka dapat dari tidur di bawah meja. Cerita-cerita unik itu mereka bagikan kepada Minoes dengan imbalan ikan. Minoes kemudian menyalurkan gosip-gosip kucing tersebut ke majikan barunya, Tibbe. Hemm apakah gosip-gosip para kucing tersebut berguna untuk menyelamtkan karir Tibbe?
Hehehe kocak banget ceritanya. Dan super memanjakan pecinta kucing. Saya suka dengan bagian cerita kucing yang menjual gosip ke Minoes dengan imbalan ikan rebus dan rupanya yang didengar adalah kisah-kisah sejarah. Ia rupanya kucing yang tinggal di sekolah dan gemar tidur di jendela kelas sejarah.
Selain kocak, ilustrasi gambar pada novel ini begitu cantik dan detail. Kucing-kucingnya tampak menggemaskan juga nakal. Saya jadi ingin mendengar gosip-gosip dari kucing-kucing yang tinggal di halaman rumah.
Buku ini bisa dibaca siapa saja, baik oleh anak-anak, kaum remaja, maupun mereka yang sudah dewasa. Buku yang menghibur dan bisa membuat tertawa geli melihat ulah para kucing-kucing tukang gosip. |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|