Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
06 Sep 2007 - 09:50:09
Isi Resensi : Selamanya
Cerita diawali dengan pertemuan di kantor polisi, cinta lama pun bersemi kembali. Aristha, adalah seorang pemakai dan pengedar narkoba. Dalam salah satu transaksi di sebuah kafe, Aristha tertangkap… mmm… sebenernya sih, dia udah berhasil melarikan diri dan bersembunyi dalam gorong-gorong kotor plus bau… tapi gara-gara seekor tikus yang menjijikan, Aristha berteriak dan teriakannya kedengeran sama polisi yang mengejarnya. Akhirnya, Aristha pun pasrah untuk digiring ke kantor polisi.
Sementara itu, Bara baru saja melamar kekasihnya, Nina. Di tengah-tengah momen romantis itu, tau-tau telepon genggamnya berdering dan ternyata itu dari temannya yang minta dibebasin gara-gara kasus yang sama dengan Aristha.
Maka, bertemulah Bara dan Aristha di kantor polisi.
Ternyata, Bara dan Aristha adalah sepasang kekasih ketika SMU. Dulu, Bara-lah yang ‘memperkenalkan’ Aristha pada obat-obatan terlarang itu, sampai akhirnya, Aristha ketagihan dan masih terus jadi pemakai. Dulu, mereka berjanji untuk bersatu selamanya… tapi, tiba-tiba saja, 6 tahun yang lalu, Bara meninggalkan Aristha tanpa kabar berita. Aristha yang putus asa pun lari ke obat terlarang. Saat ini, Bara sudah bersih dan selain ia memang masih belum bisa melupakan Aristha, Bara merasa bertanggung jawab karena ia-lah, Aristha jadi seperti ini.
Aristha yang tadinya menolak kehadiran Bara, lama-lama luluh juga. Tapi, langsung hancur lagi begitu tahu Bara sudah bertunangan.
Sebenarnya sih, Bara gak benar-benar mencintai Nina seperti yang ia rasakan ke Aristha. Baginya, Aristha-lah matahari hidupnya, sementara Nina adalah bulan yang merupakan ‘pantulan’ dari Aristha. Makanya, Bara seolah hendak menjadikan sosok Nina semirip mungkin dengan Aristha. Misalnya, dengan meminta Nina selalu memakai baju berwarna putih, warna kesukaan Aristha,mengajak belajar membuat keramik seperti yang juga ia lakukan bersama Aristha.
Membaca cerita seperti ini, dari awal juga udah keliatan, mau seperti apa endingnya. Fighting for true love deh… seperti Bara yang bertekad menyembuhkan Aristha meskipun ia harus tega melihat penderitaan Aristha ketika sedang sakaw.
Kalo biasanya baca buku atau nonton film Sekar Ayu Asmara, akan ditemui nuansa mistis yang kental plus masalah kejiwaan, di buku ini, kaya’nya lebih berat unsur dramanya, unsur romantisnya… meskipun… akhirnya, gak kalah tragis dari cerita-ceritanya yang lain.
Kaya’nya emang lebih enak baca novel adaptasi-nya dulu dibanding nonton filmnya, ‘pengkhayalan’ jadi lebih bebas… |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|