Display Buku
Tetralogi Laskar Pelangi #3: Edensor
 
Rp 44.500
Hemat Rp 2.225
Rp 42.275

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari unai
 
  03 Jul 2007 - 12:00:27

Isi Resensi :
Petualangan di Negeri Orang


Sejak baris pertama, saya sudah terpikat kalimat pembuka Andrea yang mengumpamakan: Hidup ini bagaikan rel kereta api dalam ekperimen relativitas Einstein, pengalaman demi pengalaman yang menggempur kita dari waktu ke watu adalah cahaya yang melesat-lesat di dadalam gerbong, diatas kereta api itu. Dari sini saya ingin segera melahap untuk mencari tahu kisah apa yang akan disajikan Andrea dalam Bukunya yang ketiga dari tetralogi “Laskar Pelangi” dengan judul EDENSOR ini. Edensor adalah nama sebuah tempat, desa hayalan dalam novel kenangan yang diberikan A Ling kepada Ikal. A Ling adalah cinta pertama Ikal. Di dalam buku ini lebih lanjut Ikal akan menceritakan petualangannya di negeri orang, dan pencariannya akan A Ling, cinta pertamanya. Jalan-jalan desa menanjak berliku-liku dihiasi deretan pohon oak, berselang-seling diantara jejarak anggur yang ditelantarkan. Lebah madu berdengung-dengung mengerubuti petunia. Daffodil dan astuaria tumbuh sepanjang pagar peternakan, berdesakan di celah-celah bangku batu. Di belakang rumah penduduk tumpah ruah dedaunan berwarna oranye, mendayu-dayu karena belaian angin. Lalu terbentang luas padang rumput, permukaannya ditebari awan-awan kapas. Inilah gambaran Edensor, yang ada di kepala Ikal. Dalam mozaik I (Laki-Laki Zenit dan Nadir) Andrea menceritakan tentang sosok Weh yang penuh kemalangan. Weh adalah sahabat masa kecil orang tuanya. Weh hidup di perahu, dan mengajarkan Ikal membaca bintang dan mengatakan bahwa langit adalah kitab yang terbentang. Namun sayang, cerita tentang Weh belum pernah di ceritakan di buku-buku sebelumnya dan dengan Andrea menceritakan Weh, tidak ada hubungannya dengannya dengan kisah yang diceritakan kemudian. Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang menggelitik yakni tentang nama Ikal yang diganti berkali-kali, wawancara kerja dengan calon majikan mungilnya yang gagal karena saat wawancara, suara timbul tenggelam ditelan deru Harley Davidson. Buku ini berisi tentang keberanian Ikal dan Arai dalam mewujudkan mimpi mereka. Dan petualangan mereka dimulai ketika Ikal dan Arai berhasil lolos dari semua test penyaringan untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan S2 di Eropa. Di ceritakan juga saat Ikal terserang maut pulmonary edema, saat pertama menginjakkan kaki di Belgia yang bersuhu dingin. Untung saja terselamatkan, Arai mengeluarkan semua pakaian di dalam koper dan membalutkannya berlapis-lapis ke tubuh Ikal, dan menimbun Ikal dengan dedaunan. dari sini saya tahu bahwa : humus menyimpan panas, dan terbukti menyelamatkan nyawa Ikal yang beku, kedinginan. Cerita yang mendominasi Edensor ini adalah cerita tentang pertaruhan Ikal dengan teman-teman kuliahnya untuk melakukan perjalanan keliling Eropa sebagai backpackers sembari menjadi pengamen jalanan. Biaya perjalanan hanya didapatkan dengan menjadi pengamen jalanan. Hingga pada waktu yang ditentukan mereka harus berkumpul kembali di satu tempat untuk menentukan siapa yang paling banyak jumlah negara yang dikunjunginya. Andrea, tak mengabaikan hiruk-pikuk dunia yang ada di tulisannya. Catatan perjalanan dimanfaatkannya untuk menjelajahi innerspace karena pengalaman tentu tidak akan ada habisnya. Buku ini semacam memoar, kenangan-kenangan sejarah dan catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan atas peristiwa yang dialaminya juga dengan tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya. Meski banyak kejanggalan dalam pencapaian dalam novel ini, namun Andrea telah menghadirkan cerita dengan sangat cerdas, dengan memadukan sains, fisika, kimia, biologi, dan juga sastra tentunya.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]