Display Buku
Trilogi Bartimaeus #1: Amulet Samarkand
 
Rp 55.000
Hemat Rp 2.750
Rp 52.250

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari herrlich
 
  22 Agu 2007 - 11:53:20

Isi Resensi :
Trilogi Bartimaeus #1: Amulet Samarkand


Bartimaeus adalah tokoh utama dalam trilogi ini. Dari sudut pandangnyalah buku ini diceritakan. Karakter Bartimaeus yang arogan sekaligus kocak tercantum jelas dalam footnote-footnote kecil di seluruh buku. Mulai dari komentar yang menyombongkan dirinya, sampai yang menjatuhkannya. Bartimaeus adalah jin berumur lebih dari 5000 tahun yang dipanggil oleh Nathaniel, seorang penyihir muda berbakat. Nathaniel adalah seorang penyihir muda yang dipercayakan pada Arthur Underwood. Underwood selalu menganggap remeh Nathaniel, dan tidak pernah menaruh kepercayaan kepada bakat Nathaniel. Dengan sembunyi-sembunyi Nathaniel berhasil memperlajari sihir tingkat lanjut dan tidak pernah diketahui masternya sendiri. Suatu kali dalam acara yang berada di rumah Underwood, Nathaniel diperkenalkan kepada kolega Underwood, sesama menteri muda dalam pemerintahan. Underwood terang-terangan mengungkapkan kekecewaannya pada bakat yang dinilainya tidak pernah ada dalam diri Nathaniel. Nathaniel memberontak dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Lovelace, penyihir yang haus kekuasaan. Lovelace yang merasa ditantang oleh Nathaniel, mengajukan tugas-tugas sulit yang bahkan belum dipelajari Nathaniel. Nathaniel merasa terhina. Dendam Nathaniel pada Lovelace, penyihir yang pernah mempermalukan dirinya didepan umum, membuatnya gelap mata dan nekad memanggil Bartimaeus, walaupun tanpa sepengetahuan masternya. Tugas pertama Bartimaeus tidak bisa dilakukan sembarangan, mencuri Amulet Samarkand. Dimulai dari satu tugas yang "mudah", mencuri Amulet Samarkand dari tangan Lovelace, Bartimaeus menjadi incaran antek-antek Lovelace, termasuk Kementrian sendiri. Belum lagi ia pernah diserang oleh segerombolan anak kecil dengan kekuatan aneh yang dapat merasakan aura dari benda-benda magis tanpa melihat benda tersebut (sampai akhir buku, hal ini masih mengganggu pikirannya). Bartimaeus pun harus jatuh bangun dalam menuruti keinginan Nathaniel, sekaligus menghindar dari kejaran Kementrian. Bartimaeus yang merasa "terganggu" oleh pemanggilan yang dilakukan Nathaniel, mencari celah untuk dapat menjatuhkan Nathaniel, yaitu mencari nama lahir Nathaniel. Karakter Bartimaeus adalah jin yang angkuh, senang mengkritik dan mencari kesalahan orang, sedangkan Nathaniel sendiri hanyalah anak kecil yang belum matang pikirannya (tapi berbakat), selalu terburu-buru dan akhirnya terjebak dalam masalah yang diciptakannya sendiri. Kombinasi keduanya, membuat buku ini menarik untuk dibaca. :) http://www.lemaribuku.com -- tempat nongkrongnya pembaca buku --
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]