Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
22 Mei 2007 - 15:29:38
Isi Resensi : Musibah Lagi, Tanyakan Kenapa!
Musibah Lagi, Tanyakan Kenapa (Menyingkap Hikmah Dibalik Musibah) adalah buku religius yang menggambarkan kondisi bangsa ini, tiada hari tanpa ujian, cobaan berupa musibah yang mendera bangsa dan rakyat Indonesia. Tema religi yang dikemas dalam bahasa populer membuat buku ini mudah difahami dan dicerna, sehingga sangat layak untuk menjadi bacaan yang menggugah eksistensi kita sebagai hamba Tuhan. Peran, ulah, atau bahkan polah anak manusia sangat mungkin mengundang hadirnya musibah ini seakan hadir tiada henti. Tuhan sayang kepada hamba-hamba-Nya, oleh karena Dia senantiasa mengingatkan kita sebagai makhluk-Nya, di kala kebanyakan orang mengeluh dan berputus asa bahkan tidak bisa menerima kenyataan pahit, buku ini justru mengajak kita mensyukuri betapa banyak rahasia yang terkandung di balik musibah yang menimpa kita. Karena sesuatu yang menurut kebanyakan manusia pandang baik, belum tentu baik di mata Allah. Sebaliknya sesuatu yang dipandang tidak baik oleh orang pada umumnya, bisa jadi adalah baik di mata Allah SWT. Musibah adalah dengan sepengetahuan-Nya, jika Allah tidak menghendaki, tentu Dia akan menahan segala sesuatu dengan tangan keperkasaan-Nya. Musibah adalah pelajaran dan peringatan Sang Maha Kuasa kepada semua hamba-Nya, karena Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Ungkapan penulis pada halaman Sekapur Sirih, yang menyatakan bahwa dirinya bukanlah seorang Ustadz apalagi Kiai, juga bukan pula alumni pondok pesantren, tetapi hamba biasa yang mencoba memberanikan diri untuk menyampaikan sesuatu yang diyakini dapat mengantarkan dirinya kepada jalan yang lebih baik, syukur jika itu juga dirasakan oleh pembacanya. Adalah sebuah kejujuran, manakala setiap insan menyadari bahwa dirinya diutus menjadi khalifah di muka bumi dengan suatu maksud yaitu memberikan manfaat bagi alam semesta, dan menyampaikan firman-firman-Nya adalah salah satu tugas kekhalifahan itu. Penulisan dengan gaya bahasa yang enak dan mudah dicerna membuat pembaca mudah memahami fikiran dan pesan yang disampaikan penulis. Kajian-kajian religi yang umumnya syarat dengan terminologi Arabik dan membutuhkan pengetahuan tambahan seakan ternafikan dengan pemilihan kata dan bahasa yang lebih mudah untuk dimengerti.
Penulis yang juga pegawai Bank Indonesia, seakan syarat pengalaman masa lalu, dan mau berbagi perjalanan hidup yang dilalui dengan melihat sisi positif manakala musibah itu hadir dalam kehidupannya. Rujukan ayat-ayatnya, juga menambah keimanan dan kekuatan kita dalam menghadapi cobaan dan ujian berupa musibah. Walaupun rujukan ayat-ayatnya terasa Qur’ani, namun bagi penganut keyakinan lain, rasanya tidak menjadi masalah, mengingat tulisan disampaikan secara universal (lintas agama). Sehingga memang layak jika daripadanya kita bisa menyingkap hikmah di balik setiap musibah. (kh) |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|