Display Buku
Bebas - Out
 
Rp 66.000
Hemat Rp 13.200
Rp 52.800

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari ernee
 
  11 Apr 2008 - 10:24:53

Isi Resensi :
Bebas - Out


Novel ini bercerita tentang 4 pekerja wanita shift malam di pabrik nasi kotakan di Jepang. Mereka bekerja dari jam 12 malam sampai jam 6 pagi. Fokus masalah langsung pada kehidupan rumah tangga Yayoi, salah satu dari keempat wanita tersebut yang sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Suatu ketika Yayoi tidak tahan lagi dan mencekik suaminya tanpa disengaja. Di saat dia sedang kebingungan apa yang harus dilakukan setelahnya, teman-temannya sepakat membantunya menyingkirkan mayat suaminya itu, dengan memotong-motong mayat dan menyebarkannya di tempat pembuangan sampah di seluruh kota. Ternyata potongan-potongan tubuh ditemukan lebih cepat oleh pihak berwajib karena keteledoran salah seorang dari mereka. Pihak kepolisian segera mengusutnya, dan menemukan fakta bahwa potongan tubuh tersebut milik suami Yayoi. Penyelidikan awal polisi mengarahkan tuduhannya ke sang istri, Yayoi. Namun, mereka segera mencoret kecurigaan itu, karena Yayoi pada saat hilangnya sang suami, memiliki alibi kuat, yang didukung pernyataan Masako, Yoshie dan Kuniko, rekan sekerjanya. Mereka segera mengalihkannya ke tersangka baru, yaitu seorang mantan narapidana yang terlihat memukuli Kenji, tepat sebelum Kenji dinyatakan menghilang. Pria itu bernama Satake. Satake sendiri sebenarnya tidak bersalah, tapi ingatan tentang kebrutalan di masa lalunya, membuat profile-nya cocok sebagai pembunuh. Tak lama kemudian, Satake-pun dibebaskan karena tidak cukup bukti. Selama ditahan pihak kepolisian, bisnis yang sudah lama dia rintis, hancur berantakan. Satake pun memutuskan untuk menemukan pelaku asli pembunuhan tersebut, dan mengadakan pembalasan. Yang menjadi inti novel ini bukan siapa pelaku, apa motif, dan dengan apa pembunuhan dilakukan, tetapi bagaimana kisah-kisah suram kehidupan para perempuan yang terlibat dalam kisah ini, bagaimana akhirnya mereka berusaha BEBAS dari segala beban yang menghimpit. Karakter penokohannya sangat kuat, masing-masing punya karakter berbeda satu sama lain, endingnya-pun tidak mudah ditebak arahnya. Membaca buku ini memang tidak mudah. Ada bagian-bagian yang sangat muram dan membuat depresi, bahkan ada kengerian yang ditambah dengan adegan-adegan vulgar, dan beberapa perbuatan yang sangat sadis, yang dilakukan dengan tenang tanpa rasa bersalah. Bagaimanapun, buku ini hebat, karena bisa mempengaruhi pembacanya. Sampai-sampai katanya buku ini pernah hampir dicekal oleh pemerintah Jepang karena takut memberikan dorongan bagi ibu-ibu Jepang yang depresi untuk melakukan pembunuhan serupa. Novel ini menyajikan sisi lain negara Jepang. Masyarakatnya ternyata banyak yang mengalami depresi. Realitas yang mungkin terjadi di suatu bangsa yang menuntut kedisiplinan dan kesempurnaan dalam hidup, di mana perempuan dianggap sebagai obyek eksploitasi. Perekonomian maju, belum tentu pola pikirnya juga maju. Modernisasi fisik bisa aja berhasil, tapi belum tentu diimbangi dengan kesiapan mental. Yah, walaupun tidak terjadi di Jepang saja.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]