Display Buku
When a Man Lost a Woman
 
Rp 29.000
Hemat Rp 1.450
Rp 27.550

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari Warlock
 
  16 Agu 2012 - 17:35:46

Isi Resensi :
When a Man Lost a Woman


Waktu beli buku ini, aku baru ajah marah sama cinta. Dan rasanya pengen banged tau apa dan bagaimana rasanya atau perasaan laki-laki kalau kehilangan kekasihnya. Dan akhirnya judul dari novel ini lah yang menarik perhatianku. Judulnya sangat menggambarkan apa yang ingin aku ketahui. Gambar covernya juga menjadi cerminan. Dimana seorang pria duduk sendi memandangi pohon yang tiada berdaun, kering, gersang. Tapiiii seperti kata pepatah, jangan nilai buku dari covernya, jadiiii kita harus baca dulu isinya. Baru tau apa arti judul dan cover yang digambarkan. Apakah benar-benar mewakili, atau sekedar cara penarik minat. Bukunya asik, kertasnya putih bersih, besar bukunya cukup dibilang buku saku. Huruf yang digunakan pun beragam. Dan lebih menariknya ada kata-kata dalam banyak bahasa. Saya jadi sedikit belajar mengenal beberapa bahasa. Seperti Juffrouw yang berarti nona, bisa juga ibu guru disekolah. Atau Jeetje Mina, yaitu seruan dalam bahasa belanda saat kaget atau mendengar sesuatu yang tidak disangka-sangka atau diluar dugaan. Bercerita tentang cerita beberapa pria dan kehidupan percintaannya. Kehidupan rumah tangga, kekasih, teman. Pria-pria ini menceritakan kehidupan yang menarik. Dikemas dengan apik dan memukau. Membuat membacanya tak bosan. Dengan bahasa yang kental, santai dan terkadang serius. Cerita bercerita yang menarik. Perus memiliki seorang anak bernama Dikar anak sulungnya dan Agur sang pemberani. Dia dan istrinya telah bercerai. Roga sepupu Perus dengan kisah cinta yang lain. Kekasih Celia yang memiliki masa lalu menyakitkan, pernah diperkosa ayah tirinya ketika masih kecil, namun hubungan mereka tak bertahan. Roga pun berpacaran denga Weis, wanita yang lebih tua dan sudah memiliki anak yang tidak menyukai Roga. Weis lebih mengutamakan anak-anaknya dibandingkan cintanya kepada Roga mereka pun putus hubungan dan Roga patah hati. Erdas seorang wanita yang masih sepupu dengan mereka. Namun ternyata Erdas merasa jatuh cinta pada Perus, dia kerap sukar melupakan bayangan Perus sejak pertemuan pertamanya di pesta. Namun kenyataan bahwa meraka masih sepupu memaksa Erdas menahan perasaan cintanya pada perus. Dan masih ada tokoh lainnya. Masing-masing menceritakan kisahnya. Dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti. Saling berkaitan dan tersambung. Kita tidak akan kesulitan memahami cerita, tidak akan juga kerepotan mengartikan bahasa-bahasa aneh yang digunakan. Novel ini mjngkin kecil, covernya juga tidak eye catching. Tapi isinya di tuliskan sangan cerdas dan berkelas. Sangat bagus untuk dinikmati. Cerita yang di ulas pun menarik. Hanya saja judul babnya cukup unik. Di paparkan dengan bahasa asing, yang jelas bukan bahasa Indonesia. Penulisan buku ini sangat cerdas. Janganlah membangkitkan dan menggerakan cinta sebelum diinginkannya. Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina. Apabila yang satu membangun dan yang lain merombak, apa gerangan hasil mereka kecuali jerih payah? Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkan penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]