|
Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
| |
14 Agu 2006 - 09:15:42
Isi Resensi : Perfume : The Story of a Murderer
Parfum apa yang baunya paling enak? Bagi sebagian orang, mungkin bau parfumnya Channel No.5 atau buat cowok parfum buatan Armani. Tapi bagi seorang Jean Baptiste Grenouille, parfum yang paling enak adalah parfum dengan aroma perawan.
Sejak lahir, Jean Baptiste Grenouille bukanlah manusia biasa. Dia nggak punya bau tubuh. Hal ini dianggap aneh, soalnya pada waktu itu (1738), Paris tuh diceritakan bau banget. Sampah dan mayat bergelimpangan di mana-mana. Pokoknya kalau dibandingin Bantar Gebang, bisa jadi Bantar Gebang bakal dapat Piala Adipura. Dan seperti biasa, anak yang aneh bakal dicuekin. Apalagi Grenouille jelek tampangnya. Yah, kira-kira gabungan antara Gargoyles dan Gollum di Lord of the Ring.
Tapi Tuhan emang adil. Meskipun jelek, Gollum eh Grenouille dikasih hidung dengan penciuman luar biasa dan daya tahan yang kuat. Orang dia kena antrax aja nggak mati. Mungkin kalau zaman sekarang, dia bisa dipakai untuk ngebantuin membasmi flu burung. Atau hidungnya yang super tajam bisa dipakai untuk memburu teroris. He..he...
Balik lagi ke cerita. Karena sejak kecil terbiasa hidup keras, Grenouille hidup hanya untuk hidup. Satu-satunya kesenangan baginya hanyalah menghirup aroma dan memilah-milahnya. Dan tempat mana yang paling bisa membuatnya senang? Tentu saja toko parfum. Karena itu Grenouille bertekad bekerja di toko parfum Baldini. Dengan cepat, parfum buatan Grenouille terkenal ke seluruh Paris. Tapi seluruh parfum bestseller buatannya gak sebanding dengan satu aroma yang paling enak di dunia, aroma perawan. Inilah yang akhirnya membawa Grenouille dari satu pembunuhan ke pembunuhan lainnya.
Secara keseluruhan, novel ini menarik banget lantaran mengangkat tema yang gak umum. Cerita pembunuh itu memang banyak. Kriminal membunuh karena alasan-alasan yang aneh juga banyak. Tapi gabungan antara obsesi akan parfum, kejeniusan, pribadi yang bikin kita kasihan sekaligus kagum, latar belakang cerita yang gak umum, akan menghasilkan satu cerita yang menarik untuk dibaca dari awal sampai akhir. Alur cerita juga mengalir meski deskripsinya kadang-kadang sedikit keterlaluan panjangnya. Masa cuma untuk berburu bau perawan saja menghabiskan enam halaman? Mungkin kalau gue editornya sudah gue babat jadi satu halaman saja.
Yang jelas, setelah baca cerita ini, kamu bakal jadi sensitif ama bau-bau di sekitarmu. Apa benar manusia punya bau seperti keju asam? Seperti apa bau kerikil, kaca jendela atau porselen? Coba tarik nafas dalam-dalam dan nikmati. Siapa tahu bau kentut nggak separah yang kamu pikirkan. He..he... |
|
| |
[Semua Resensi Buku Ini] |
|