Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
20 Apr 2015 - 15:58:33
Isi Resensi : In a Blue Moon
Sekali lagi, Ilana Tan mengambil tema love-to-hate romance, jadi mau tidak mau saya secara tidak sadar sedikit membandingkan buku ini dengan Sunshine Becomes You (yang mengangkat tema serupa) di awal-awal ceritanya. Tapi setelah beberapa halaman awal, ketika saya mulai mengetahui alasan kebencian Sophie pada Lucas karena sesuatu di masa lalu mereka, saya mulai membandingkan buku ini dengan Spring in London yang temanya sedikit mirip.
Sama seperti buku-buku Ilana Tan yang lain, buku ini mengusung tema romantis yang tidak bikin saya risih dengan segudang adegan mengarah ke adegan dewasa. Bahkan buku ini bisa dibilang kisah romantis yang ringan. Hal "dewasa" yang muncul cuma ciuman malu-malu, bukan ciuman liar nan menggebu-gebu. Tapi dibandingkan buku Ilana Tan yang mengusung tema hampir serupa (Spring in London), saya merasa "gigitan" di buku ini masih kurang. Walaupun kejadian masa lalu yang dialami Sophie tidak "seburuk" yang dialami Naomi (dari Spring in London) tapi saya berharap perjuangan Lucas tidak akan semulus dan semudah yang tertulis. Saya berharap perjuangan Lucas hanya sedikit lebih ringan dari perjuangan Dany Jo In-Ho (dari Spring in London).
Awalnya saya sempat berharap kalau Miranda Young, wanita yang menyukai Lucas, akan sedikit memperberat perjuangannya dalam meluluhkan hati Sophie tapi akhirnya saya cuma bisa mendecak kesal. Konflik yang ditimbulkan Miranda juga tidak terlalu berdampak besar. Harapan saya kembali melambung ketika Adrian Graves, mantan kekasih Sophie, muncul dan kembali menghadirkan debaran-debaran di hati Sophie. "Yes! Perjuangan berat Lucas akan dimulai!" Begitu teriak saya dalam hati. Tapi lagi-lagi saya harus kecewa. Jujur, konflik dan penyelesaian di buku ini terasa datar dibandingkan Sprin in London yang mengangkat tema hampir mirip dan saya agak sedikit merasa kecewa.
Kekecewaan itu untungnya sedikit teratasi dengan beberapa hal. Beberapa scene bisa membuat saya mengulum senyum dan terkadang membuat saya gatal ingin menjitak kepala Lucas atau Sophie. Dan terutama kalimat-kalimat manis yang bertebaran di buku ini, kalimat manis khas Ilana Tan yang selalu membuat saya meleleh.
"Bahwa kau hanya gadis biasa yang berpotongan tubuh kecil dan cukup manis kalau tidak sedang memberengut. Kau tidak tinggi semampai dan tidak memiliki tampang eksotis. Benar-benar biasa. Kau mungkin tidak sempurna, tapi kau sempurna untukku." Dan saya pun meleleh.. so sweet.
“Aku bersedia melakukan apa pun agar kau tetap berada di sisiku, bersamaku, selama kau juga menginginkan hal yang sama.” Ah.. romantisnya |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|