Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
19 Jan 2014 - 19:19:28
Isi Resensi : Dunia Mara
Dunia Mara
Bagi penggemar novel-novel Sitta Karina tentunya mengenal kisah Hanafiah’s family. Namun jika tak dibukukan, mungkin saya akan terlewat dari kisah yang diterbitkan di majalah GoGirl ini. Saya membaca Dunia Mara setelah Titanium. Timeframe-nya adalah sebelum Titanium.
Novella ini dilihat dari sudut pandang Mara, gadis ‘sepupu’ dari keluarga Hanafiah. Dengan doktrin value dari ibunya, ‘Hidup itu yang lurus-lurus saja, lulus-kerja-menikah-punya anak, nggak usah neko-neko’, Mara yang tomboy, ahli beladiri dan menikmati saat-saat merangkai bunga, mulai bimbang mempandang masa depannya. Kisah dibuka dengan Mara yang menghadapi perampok di rumahnya. Jika bukan dengan bekal beladiri dari pamannya, apa jadinya. Seiring kebimbangannya menghadapi sang kekasih yang secara tiba-tiba menghilang, Arka Gamala, ia bertemu secara tak sengaja dengan Ríg Anders, bule berkebangsaan Norwegia yang sedang berlibur ke Jakarta. Kisah berlanjut dengan Mara yang secara tak sengaja menyelamatkan nyawa Reno Hanafiah, as one of the charmer, dari kepungan penjahat. Reno yang jatuh cinta pada Mara memberikan peran sebagai ambassador Hotel miliknya, membuat mara semakin dekat dengan impiannya. Meski demikian, perhatian spesial dari Reno tersebut dipandang Mara tidak lebih dari keluarga. Dengan niat membantu sepupunya sebagai fotografer, Mara mengiyakan tawaran tersebut.
Mara sebagai ambassador menghadiri gala dinner Hotel milik Reno. Disana ia menemukan bahwa Arka dan Reno saling mengenal. Betapa herannya Mara menemukan rupanya nama sebenarnya dari kekasihnya adalah Arka Sukmana. Disisi lain, Ríg tiba-tiba muncul dan menasehatinya untuk berhati-hati dengan Reno.
Setting kemudian berlanjut ke Thailand dimana kemudian Mara menemukan Arka, sekaligus terlibat dengan kelompok penjahat kelas atas. Dimulailah misi penyelamatan dan terbukanya jati diri Mara.
Di beberapa novel Hanafiah’s family, disinggung mengenai Sword’s Tears, kado hadiah ulang tahun milik Nara dari nenek Helena Hanafiah. Sebagian rahasia dari relik tersebut dikuak disini, seperti asal muasalnya. Kali ini karakter Kei Kaminari, kolega dekat Reno dari Jepang, turut mensupport kisah Mara.
Cover novel ini minimalis dengan mengambil foto bunga dan sepotong siluet, hitam putih, cukup baik menggambarkan Mara. Secara umum, alur novel ini cepat, dengan penggambaran visual yang minimalis dibandingkan novel-novel hanafiah lainnya. Sayang sekali keindahan Thailand kurang tergambar, juga kemegahan rumah milik nenek Hanafiah. Mungkin karena formatnya berasal dari cerpen yang dibukukan. Ciri khas dari novel Sitta Karina, yaitu penggunaan bahasa campuran inggris-spanyol-italia yang saya nikmati, disini juga minimalis. Tidak ada potongan lirik lagu (biasanya berbahasa inggris) di novel ini. Dan juga karena ini novella, ya tipis, sehingga cepat habis sebagai obat rindu dan membuat saya harus kembali sabar menanti kelanjutan kisah Hanafiah’s family berikutnya. |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|