Display Buku
Follow MerryRiana
 
Rp 55.000
Hemat Rp 2.750
Rp 52.250

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari yuuuCaaaa
 
  05 Sep 2013 - 12:08:03

Isi Resensi :
"Hanya lilin yang sudah menyala, yang bisa menyalakan lilin-lilin lainnya. Hanya orang yang sudah terinspirasi yang bisa menebarkan inspirasi kepada orang-orang disekitarnya" Itu adalah kalimat twitter pertama yang menyapa saya ketika membaca buku ini. Sebelum kaliamat tersebut tentu saja ada 'kata pengantar' dari penulis, Debby Widjaja, dan sang tokoh favorite-nya, Merry Riana. Sejujurnya dari halaman pertama saya sudah terkesan dengan endorsement dari tokoh-tokoh yang sudah saya kenal. Tapi entah mengapa isi twitter itu mengingatkan saya pada kalimat ini: "Hendaklah kamu menjadi garam dan terang dunia!" Ceritanya menggunakan alur maju mundur. Dimulai ketika sang tokoh utama, Bella, yang harus menerima kenyataan bahwa dia untuk kesekian kalinya telah mengecewakan orang tuanya. Setelah membatalkan acara ulang tahunnya secara sepihak, Bella bahkan tidak bisa mendampingi mama-nya yang sedang dalam masa kritis di rumah sakit. Seperti kata Bella, hidupnya mulai berubah ketika dia memutuskan untuk mengikuti program NEXT (semacam program Management Training). Semua pikiran, tenaga, dan waktu Bella habis untuk menjadi yang anggota NEXT yang terbaik. Awalnya Bella memang tidak ingin mengikuti program tersebut, karena dia memang sudah tahu bahwa program tersebut akan menyia seluruh waktunya. Tapi saat itu seakan dunia mendukungnya. Baik isi twitter Merry, Bastian, pacarnya, rekan kerja, dan juga mamanya. You may be disappointed if you fail, but you are doomed if you don't try. Lebih baik gagal dalam perjuangan meraih cita-cita daripada gagal tanpa pernah tahu rasanya berjuang. Ya, aku akan mengerahkan segala kekuatan dalam diriku. Aku akan perintahkan diriku dan mengatakan bahwa aku mampu! Aku akan mengalahkan keraguan, rasa takut, dan menukarnya dengan keberanian. Seakan seperti robot yang tombol ON-nya sudah menyala, Bella bekerja mati-matian demi menjadi yang terbaik. Bella keluar dari rumah agar waktunya tidak terbuang di jalanan yang macet, tanpa memikirkan perasaan ibu yang kesepian bila di tingal anak perempuannya. Sallary yang diterima Bella selama menjadi anak NEXT memang sangat pantas bila melihat effort yang harus dikeluarkannya. Hanya saja uang tidak selamanya membawa kebahagiaan. Orang tua Bella tidak butuh hadiah mahal untuk ulang tahun pernikahan mereka, yang mereka perlukan adalah waktu bersama putrinya. Pacarnya yang dulu mendukungnya untuk masuk NEXT demi finansial mereka ketika menikah nanti akan membaik, kini berbalik menyalahkan Bella. Bastian menganggap Bella yang sekarang adalah Bella yang tidak pantas untuk di nikahi lagi. Hidupnya yang sudah berat karena pekerjaan, semakin berat dengan kondisi lingkungannya yang sepertinya menghilang. Menurut pandangan saya, hal inilah yang sedang terjadi sekarang ini. Anak-anak muda yang ingin punya karir cemerlang harus menjadikan urusan pekerjaan menjadi prioritas utama. Bahkan di kantor saya saja bila ada yang nyeletuk, 'Keluarga nomor, 1' maka jawabannya adalah 'Pekerjaan no 0'. (dalam hitungan array, urutannya adalah 0, 1, 2,...) Biasanya saya akan ikut tertawa mendengarnya, tapi sejujurnya dalam hati berteriak. Tapi sebaiknya saya tidak usah curhat tentang kehidupan kantor saya disini. hihihi. Dalam segala kepenatannya, isi twitter Merry Riana seakan menjadi penyejuk hati dan pikirannya. Seakan dia memang sudah berada di jalan yang benar. Hingga akhirnya Bella mengalami sebuah titik balik. Dengan mama yang sakit, sahabat yang nyaris dia lupakan, pacar yang akhirnya memutuskannya. Bella mulai berfikir. Apakah dia sudah berada di jalan yang tepat. Tapi sayangnya bahkan Merry Riana juga tidak bisa memastikan hal itu, tapi ada satu lirik lagu yang berhasil menenangkan hatinya. (mine too!) "Apa yang kau alami kini, mungkin tak dapat engkau mengerti. Satu hal tamankan di hati, indah semua yang Tuhan beri." Jujur saja, saya tidak sedang komersil disini! (soalnya saya bukan wanita komersil!) Buku ini adalah buku wajib buat kamu yang mulai merasa jenuh dengan kerja kerasmu, untuk kamu yang merasa tidak yakin bahwa tempat yang kamu injak sekarang adalah tempat yang tepat untuk kamu. Untuk jiwa yang masih mencari, apakah passion yang dimilikinya. Atau untuk kamu yang rindu untuk merasakan semangat lagi. Tapi buku ini bukanlah buku panduan dalam menjalankan hidup, loh.. Kita semua punya 1 buku yang isinya tidak pernah berubah sejak dulu kala sampai selama-lamanya. Buku itulah yang menjadi landasan kita dalam bertindak dan sosok di dalamnya lah yang menjadi batu penjuru kita. Saya mengatakan hal itu, karena saya tidak ingin ada fans Merry Riana yang berakhir menjadi orang yang men-Tuhan-kan beliau atau yang akan kecewa bila suatu hari nanti Merry tidak lagi seterang sekarang ini. Seperti Robert T Kiyosaki, yang dulu sangat dipuja karena buku Rich Dad and Poor Dad dan prestasi finansialnya, sekarang malah dicemooh karena dia sudah tidak segemilang dulu. Sebenarnya saya ingin menuliskan semua isi twitter @MerryRiana di sini, hanya saja saya jadi spoiler dan isi blog ini akan kepanjangan.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]