Display Buku
Sang Penjaga Waktu - The Time Keeper
 
Rp 50.000
Hemat Rp 2.500
Rp 47.500

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari Livia89
 
  17 Mar 2013 - 11:01:26

Isi Resensi :
Menghargai waktu atau Menghitung waktu


Waktu adalah emas. Anda pasti pernah mendengar slogan tersebut. Bahkan mungkin banyak dari kita yang terlalu menghayatinya dalam hidup, dengan menghitung berapa banyak emas yang dapat kita raih dalam setiap jam, setiap hari dalam hidup kita. Di belahan dunia manapun, manusia berlomba-lomba menciptakan alat yang praktis, yang memungkinkan manusia untuk menggunakan waktu dengan efisien. Di tengah perlombaan itu, pernahkan terbesit pertanyaan, siapa dan mengapa manusia pertama menghitung waktu? Dalam buku ini diceritakan tiga orang yang berbeda, dengan pandangan berbeda-beda mengenai waktu dan hidupnya. Buku ini adalah cerita bagaimana tiga orang tersebut menemukan cara menghargai hari-hari yang terbatas dalam hidup mereka. Orang pertama adalah Dor yang gemar menghitung segala sesuatu. Kegemarannya itulah yang membawanya menjadi orang pertama yang menghitung waktu. Dalam kesedihan dan keputusasaannya melihat istri yang menderita menjelang ajal, ia bertekad untuk mencari Dewa dan menghentikan waktu. Di tengah usahanya memanjat menara yang mencapai langit, Dor dihentikan oleh angin topan dan dibawa ke sebuah gua. Di sana ia bertemu dengan orang berjanggut yang mengaku sebagai pelayan Dewa. Di gua tersebut ia ditinggalkan untuk menjadi Sang Penjaga Waktu, mendengarkan keluhan dan permohonan manusia-manusia lain akan waktu. Hanya ditemani suara-suara tersebut, Dor menjalani enam ribu tahun dalam kesendirian. Setelah waktu yang dijanjikan tiba, Dor dibebaskan ke bumi yang telah berubah. Berbekal jam pasir untuk mengendalikan waktu, Dor mempelajari dunia modern dan menemukan dua orang lain yang akan membantunya mencapai pemahaman akan hari-hari yang ia habiskan di dalam gua dan akan hidupnya sendiri. Dua orang tersebut adalah Sarah Lemon dan Victor Delamonte. Sarah, siswi sekolah menengah atas yang pandai merasa tidak cocok dengan kehidupan sosial di sekolah. Ketika pemuda yang disukainya menolak dan mempermalukannya, Sarah merasa hancur dan memutuskan untuk bunuh diri. Victor Delamonte, orang terkaya nomor 14 di dunia, sedang mencari cara untuk mengalahkan kematian. Dalam usahanya itu, ia hampir menghancurkan hubungan yang telah ia bangun dengan istrinya. Tiga orang dari latar belakang berbeda itu bertemu dalam satu momen menjelang kematian. Dalam momen tersebut mereka melakukan perjalanan waktu yang membuat mereka mengambil keputusan yang menentukan dalam hidup masing-masing. Seperti buku lainnya, karya Mitch Albom ini mengajak pembacanya untuk merenungkan pandangan, nilai, dan cara hidup manusia. Pandangan dan cara hidup yang populer seringkali membuat kita terseret untuk menyikutinya tanpa berpikir dua kali. Padahal, apa yang dianut oleh banyak orang belum tentu benar. Lewat buku-bukunya Mitch Albom megingatkan kita akan nilai-nilai yang mulai tersingkir dalam kehidupan kita. Dengan gaya berceritanya yang sederhana, Mitch dapat menawarkan nilai dan pandangan hidup tersebut tanpa menimbulkan kesan menggurui. Dalam buku ini, Mitch Albom mengajak kita menghargai waktu, bukan menghitung waktu. Seperti yang tertulis dalam kisah ini, "Ada alasan Tuhan membatasi hari-hari kita. Untuk menjadikan setiap hari berharga."
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]