Apa itu Resensi?
Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
|
|
|
15 Jan 2013 - 20:22:30
Isi Resensi : The clock Prince
Awalnya saya tertarik pada novel ini karena penulisnya adalah Cassandra Clare. Seperti pada novel karangannya yang lain, tokohnya masih seputar pada makhluk separuh malaikat dan separuh manusia yang dikenal dengan sebutan Nephilim. Sekuel kedua dari The Infernal Devices ini melanjutkan perjalanan kisah cinta segitiga antara William, Tessa dan James dan pencarian pada Mortmain seorang manusia fana jahat, namun berhasil mengendalikan Penghuni Dunia Bawah yang terdiri dari manusia vampir, manusia serigala, dan warlock untuk menjadi sekutunya. Sang Magister, begitu mereka memanggilnya ternyata ada dendam kesumat kepada Nephilim dan sangat berusaha menghancurkan bangsa Nephilim sekaligus berambisi menjadi penguasa tunggal dunia. Dan disinilah letak ketegangan cerita yang cukup mendebarkan dibarengi kisah percintaan yang sangat romantis serta selingan kekonyolan para tokohnya. Perasaan pembaca diaduk-aduk seperti naik komidi putar. Hahahahah.....
Penyusunan alur dan deskripsi detail cerita yang sangat indah, membuat saya bermimpi bisa menjadi Tessa, salah satu tokoh utama. Selain cantik, Tessa memiliki bakat yang luar biasa dan tentu saja keberuntungannya dicintai oleh dua orang pemuda yang tampan dan jagoan, William dan James sebagai tokoh sentral dalam novel ini. Dan keduanya adalah Nephilim. Mungkin ini mengingatkan kita pada novel fenomenal Twilight, tapi suer deh Bella bakalan iri berat sama Tessa.
Kekuatan gaya penulis Clare sangat unik sehingga dapat membawa pembaca berada pada era abad kesembilan belas dan pergi jauh menyusuri Kota London yang kuno. Imajinasinya yang luar biasa ditambah literatur yang sangat mendukung membuat kita tergerak untuk membaca lembar demi lembar sambil mencoba membayangkan kejadian yang dituangkan dalam cerita. Saya mengharapkan sekali kalau novel ini bisa diangkat ke layar lebar. Bagaimana tidak? Dulunya kita mungkin hanya mengenal manusia vampir dan manusia serigala. Tapi dengan novel ini ada lagi istilah Nephilim, Sang Pemburu bayangan yang bertugas menjaga keselarasan hubungan antara manusia dan Penghuni Dunia Bawah. Ehm....separuh malaikat dan separuh manusia. Seperti apa ya rupanya...? Saya jamin Edward Cullen dan Jacob Black bertekuk lutut.
Kisah cinta segitiga yang cukup rumit, membuat pembaca penasaran dan mencoba menebak akhir cerita dan ternyata....benar-benar di luar dugaan. Secara pribadi, saya jatuh cinta sama tokoh William. Pemuda baik tapi sengaja bertingkah aneh untuk menutupi trauma masa lalunya. Begitu maskulin dan menggemaskan. Pokoknya, sosok pemuda dambaan para gadis deh. Hehehhe......
Meskipun ini novel kedua, pembaca tidak akan bingung akan ceritanya. Clare paling jagoan dalam hal ini. Dan saya rasa setelah membaca novel ini, pembaca akan segera mencari dan memburu sekuel pertama novel ini. |
|
|
[Semua Resensi Buku Ini] |
|