Display Buku
Snow White And The Huntsman
 
Rp 44.000
Hemat Rp 2.200
Rp 41.800

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari amzahro
 
  03 Feb 2013 - 10:17:53

Isi Resensi :
Kisah Putri Salju yang Tangguh


Wujud siapakah yang akan kau kenakan ketika dihadapkan pada titik penghabisan? Akhir riwayat sebuah kerajaan Akhir riwayat kaum budiman Akankah kau berlari? Akankah kau bersembunyi? Atau memburu angkara murka dengan gagah berani? Pada suatu masa, terjadi serangan oleh prajurit bayangan di kerjaan yang dipimpin oleh Raja Magnus, ayah Snow White. Peperangan itu akhirnya dimenangkan oleh Raja Magnus. Kemudian ia menemukan seorang wanita yang ditawan oleh pasukan tadi. Namanya Ravenna, dialah yang berhasil membuat Sang Raja jatuh cinta lagi setelah kematian istrinya. Pada malam pernikahan mereka, Raja Magnus dibunuh oleh Ravenna kemudian terjadilah pembantaian di istana. Semua orang dibantai, kecuali Snow White, karena Ravenna merasa seperti ada ikatan di antara mereka. Alur dipercepat ke masa sepuluh tahun kemudian. Snow White yang dikurung di penjara lembab mengingat-ingat tentang William, sahabat masa kecilnya yang juga adalah putera Duke Hammond. Tiba-tiba seorang prajurit datang membawa wanita muda, cantik, bernama Rose, wanita yang memberinya harapan akan keberadaan William. Keberadaan Rose di penjara itu tidak lama sampai Ravenna membutuhkan kecantikan dan kemudaannya. Lalu Rose dikembalikan ke penjara dalam wujud seorang wanita tua yang keriput dan berambut kasar. Kemudian dua ekor burung Kacer menghampirinya, seolah memberi isyarat agar Snow White cepat kabur dari istana itu. Dan dia berhasil kabur dengan bantuan kedua burung. Prajurit terus mengejarnya hingga Snow White meraih Hutan Kelam. Finn, adik Ravenna, dan prajuritnya tidak mengejar masuk ke hutan yang terkenal penuh dengan tipu daya sihirnya itu. Mereka kembali dan melapor kepada Sang Ratu. Kontan Sang Ratu marah. Tidak merasa bersalah, Finn pun marah, hingga akhirnya Ravenna menyembuhkan luka di wajah Finn. Kemudian Finn berkata telah membawakan seseorang yang mengenal baik wilayah Hutan Kelam, dialah Sang Pemburu. Sang Pemburu, Eric, yang pemabuk pun bertemu dengan Ravenna. Sang Ratu menawarkan imbalan yang berlimpah, tapi Eric menolak. Lalu ia mengancam akan mencabut nyawa Eric. Eric tidak takut, malah mempersilakan. Seolah bisa membaca pikiran Eric, Ravenna menawarkan untuk menghidupkan kembali Sara, istri Eric yang telah tiada. Dengan iming-iming itu akhirnya Eric setuju untuk menemukan Snow White dan membawanya kepada Ravenna. Berhasilkah Sang Pemburu menemukan Snow White? Berhasilkah Snow White bertemu dengan sahabat masa kecilnya, William? *** Mendengar kata Snow White, boleh jadi yang ada di bayangan kita adalah kisah Puteri Salju yang cantik jelita, manis, dan anggun. Ya, memang begitulah yang digambarkan oleh Walt Disney dalam animasi Snow White & The Seven Dwarf yang diadopsi dari kisah Grimm Bersaudara. Tapi tidak dalam novel ini maupun filmnya. Menurut penerjemahnya sendiri, membaca novel ini dia seolah seperti harddisk komputeryang defragmenting. Di dalam novel ini justru lebih ditonjolkan sisi keberanian dan manly-nya Snow White. Pun efek "gelapnya" sangat dominan. Novel yang diadaptasi dari film ini menyajikan alur utama yang mirip dengan versi aslinya, yaitu adanya ibu tiri, bertemu kurcaci, memakan apel ajaib, mati, hidup lagi, dan happy ending. Meskipun begitu, bumbu ceritanya tetaplah berbeda. Di dalam film maupun novelnya, muncul tokoh-tokoh baru seperti Finn (adik Ravenna), Sang Pemburu, Rose, dan para wanita di luar istana yang wajahnya dirusak-dengan sengaja. Bagi saya, tidak ada yang sangat istimewa dengan buku ini. Mungkin karena buku ini based on a movie, jadilah seolah imajinasi penulisnya sudah dikurung dalam sebuah sangkar agar tidak terbang menjauhi plot yang ada di film. Tidak seperti film yang dibuat berdasarkan kisah dalam sebuah novel, imajinasi dalam novel biasanya lebih kaya, lebih tergali. Kekurangan lainnya adalah endingnya yang menggantung. Selain itu, terdapat sedikit typo di dalam novel ini, tapi tetap tidak mempengaruhi jalannya cerita. Nilai plus saya berikan untuk syair yang disematkan di bagian awal buku, dengan font yang khas sesuatu berbau sihir. Selain itu, pemisah antarbagiannya juga mendukung suasana kelam novel ini. Sederhana saja, dengan angka yang menunjukkan bab keberapa ditambah background bermotif tengkorak dan gigitan apel. Oh iya, ada bonus posternya juga di buku ini.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]