Display Buku
Jatuh Cinta
 
Rp 43.000
Hemat Rp 2.150
Rp 40.850

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari DeblenG
 
  07 Mar 2012 - 08:48:46

Isi Resensi :
Ketika Cinta Lama Belum Kelar


Inilah salah satu naskah yang masuk 20 besar di ajang Kompetisi 100% Roman Asli Indonesia- GagasMedia, dan akhirnya diterbitkan juga sebagai buku. Dari segi kisah percintaan, ini jenis kisah ‘Cinta Lama Belum Kelar’. Naksirnya sih udah lama, tapi masing-masing udah sempat pacaran dengan orang lain, dan jodoh emang nggak kemana kok. Tuhan selalu punya cara untuk mempertemukan dua anak manusia, begitu juga Jevo Jett yang cukup halus dan lihai dalam mengatur setiap pertemuan tokoh-tokoh di novel ini. Alur ceritanya maju, membuat buku ini enak untuk dinikmati disaat santai, bahkan istilahnya, cukup sekali duduk saja kita sudah bisa menyelesaikan membaca buku setebal 308 halaman ini. dari perkenalan, konflik, klimaks dan kemudian antiklimaks. Gaya bertutur Jevo juga menarik, taste yang cowok banget, penuh celoteh konyol, lugas, dan mudah dicerna, membuat pembacanya larut, ikut tersenyum-senyum dan tertawa lepas dengan dialog-dialog yang ada. Plotnya sangat tertata dan terjaga. Dari perkenalan, konflik, klimaks dan kemudian antiklimaks. Detailnya nyaris tanpa cacat, cerita romansa, persahabatan, sekolah dan hubungan keluarga cukup bagus dirangkum di dalam novel ini. Seperti Ryd yang sayang banget dengan adik perempuannya, sampai Ia rela pontang-panting mencarikan pembalut ketika sang adik mendapat menstruasi pertamanya. Itu adalah salah satu poin bagus untuk buku ini. Menggambarkan betapa sang kakak begitu perhatian pada adik semata wayangnya itu. Terdapat juga selipan edukasi kepada pembaca remajanya, sebagai market poin buku ini, meskipun tidak tampak menggurui dan menghakimi. Seperti istilah-istilah pada mata pelajaran Kimia, Biologi, Fisika, coba diulas di buku ini secara ringan, simple dan mengena, tanpa harus membuat pembaca untuk mengerutkan kening. Saling berbalas notes dan status di facebook juga menggambarkan 'sesuatu' yang ABG jaman sekarang banget. Juga isu Anang-Ashanty...hehe! Cukup fresh. Mungkin 10 tahun mendatang akan jadi klasik, dan buku ini bisa dijadikan sebagai referensi 2012. Bagi yang ingin nostalgia masa SMA, buku ini cukup bisa mewakili. High school memories banget deh pokoknya. Kebandelan dan kekurangajaran yang khas anak-anak cowok disorot dengan nyaris apa adanya, dan bagi cewek-cewek, paling tidak bisa tahu apa yang ada di pikiran cowok-cowok wajar pada umumnya. Ya memang seperti itu. Buku ini juga seperti mengajak pembaca yang berusia dewasa untuk merasakan lagi ‘indahnya’ kebandelan-kebandelan yang dulu pernah dinikmati pada jamannya. Seperti gangguin guru cantik,ngecengin adik kelas. Juga hal-hal nikmat dan tidak nikmat yang dialami remaja kisaran 17-18 tahun. Di beberapa bab terdapat juga kalimat-kalimat filosofis yang menyiratkan makna yang sangat luas, namun tetap ditulis secara ringan. Kekurangan novel ini adalah pada deskripsi setting kota Malang, untuk Jogja udah lumayan dapet, juga halamannya kurang tebal, itu saja. Sebab beberapa bagian cerita dalam novel ini sebenarnya bisa lebih berkembang lagi, dan lebih seru kalau dibahas. Namun itu semua tadi tidak terlalu mengganggu jalannya cerita yang sudah terangkum dalam buku ini. Overall udah Ok.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]