Berita Terbaru | |
Semua Kategori » Promo » Promo Geger Rimba Persilatan BukuKita.com |
Promo Geger Rimba Persilatan BukuKita.com |
|||||||||||||
Promo - Minggu, 25 Mar 2007 23:08:48 | |||||||||||||
Geger rimba persilatan BukuKita.com dengan munculnya Sepasang Golok Mustika setelah Kembalinya Sang Pendekar Rajawali ber-Kelana Buana. Sakit Hati Sedalam Lautan telah pupus dengan Perjodohan Busur Kumala antara Pendekar Pemetik Harpa dengan Bidadari Sungai Es. Setelah buku-buku tjersil dari Pantja Satya, Creativ Media Jakarta, Integrita dan Tjan Publishing hadir di situs BukuKita.com, sekarang saatnya buku-buku tjersil dari Wastu Lanas Grafika segera hadir di situs BukuKita.com. Merayakan kehadiran buku-buku tjersil Wastu Lanas Grafika di situs BukuKita.com, maka buku-buku tersebut sedang dipromosikan dengan diskon 20%-25%. Hanya berlaku selama masa promo dengan persediaan yang terbatas. Jadi segera dapatkan buku-buku tjersil tersebut selama masa promo! Jenazah itu membujur di tengah pendopo, sekitarnya penuh dikelilingi orang-orang yang berduka cita mengenakan kain blaco tanda berkabung, sepasang lilin besar menyala terang mengepulkan asap hitam. Suara isak tangis terdengar di sana-sini, abu kertas beterbangan. Yang menangis gerung-gerung adalah putra almarhum yang masih kecil, sedang yang sesenggukan adalah janda muda, suara bisik-bisik dan helaan napas adalah para pelayat dan para murid almarhum. Suasana duka cita dalam pendopo sama mengetuk dan menekan perasaan semua yang hadir. Orang yang meninggal she Nyo bernama Bok. Seorang guru silat yang kenamaan dalam bilangan kota Siok-ciu. Musim rontok, nona Kanglam petik teratai di pinggir sungai, Lengan baju sempit, koen-nya enteng melambai-lambai, Sepasang gelang emas, lapat-lapat kelihatan. Bayangan muka (atas air), memetik bunga, bunga laksana muka, Hati tergoncang ibarat getaran tali tetabuan tjeng, Di tikungan Sungai Keetjio, gelombang badai datangnya terlambat, Halimun tebal, asap enteng berterbangan, Tapi si dia yang ditunggu, tak juga muncul kelihatan. Suara nyanyian lapat-lapat membikin ingat ‘tu kejadian. Ketika di gili-gili Kanglam dengan sedih berpisahan. Demikianlah sajak "Kupu-kupu rindukan bunga" yang dibuat oleh penyair kenamaan zaman Pak Song (Song Utara), Ouwyang Sioe. Ia lukiskan pemandangan selagi seorang gadis Kanglam memetik teratai, dengan hanya menggunakan enam puluh huruf Tionghoa. Akan tetapi, dengan enam puluh huruf itu, ia berhasil melukiskan musimnya, tempatnya, pemandangannya, parasnya sang nona, pakaiannya, perhiasannya dan perasaannya, semuanya dilukiskan dengan indah sekali seperti cuma dapat dilukiskan oleh seorang penyair besar. Dapatkan buku-buku tjersil lainnya pada kategori Tjersil dengan diskon besar hanya di BukuKita.com! |
|||||||||||||
|
|||||||||||||