Berita Terbaru | |
Semua Kategori » Buku » Serial 4 Opas : Misteri Lukisan Tengkorak |
Serial 4 Opas : Misteri Lukisan Tengkorak |
|||||||||||||
Buku - Rabu, 26 Sep 2007 12:34:53 | |||||||||||||
Serial 4 Opas merupakan karya Wen Rui An yang pada buku ini disadur oleh Tjan I.D. 4 Opas : Misteri Lukisan Tengkorak - Tong Keng berbaring tanpa bergerak, selama matahari belum tenggelam dia telah menghitung dua puluh sembilan ekor lalat, tiga puluh ekor nyamuk, empat ekor kecoa ditambah seekor belalang berlalu-lalang di dalam kamar penjaranya. Tentu saja di bawah papan lembab yang ia gunakan untuk berbaring, mungkin masih ada kelabang, kalajengking dan serangga beracun lainnya yang ikut memanfaatkan sinar matahari yang hangat untuk mengasah kuku dan supitnya, cuma dia tak sempat melihatnya. Cahaya matahari itu bergerak, membuktikan kalau di luar sana ada angin, karena cahaya yang memancar di atas bayangan daun ikut pula bergetar dan memantul. Asalkan cuaca sedang baik, setiap kali sipir penjara selesai mengirim rangsum makan siang dan berlalu, cahaya matahari pasti menyempatkan diri mampir sebentar di dalam selnya. Sinar itu hanya mampir sejenak karena tak lama kemudian akan tenggelam, hanya dari dinding ruangan yang masih terasa hangat dia tahu kalau sinar matahari masih bersinar terang di dunia luar sana. Dunia di luar sana masih tetap hidup! Hanya dunianya yang telah mati! Bahkan serangga-serangga yang hidup dalam ruangannya saja yang bisa masuk keluar secara bebas, sementara dia, asal dilupakan sipir penjara penjara selama tiga hari saja, dia akan segera menggumpal bagaikan segenggam kerak nasi, mati kelaparan di situ. Cahaya matahari terasa begitu indah, terasa begitu bagus dan begitu hangat, tapi sebentar lagi segera akan tenggelam di langit barat, mengapa ia tidak berhenti sejenak, sejenak saja untuk menghilangkan rasa dahaga seseorang? Sungguh aneh, mengapa ia tak pernah mau meluangkan sedikit waktu untuk menikmati kehangatan sang surya di masa lalu. Baru saja ia berpikir sampai di situ, terdengar suara gemerincing keras bergema memecah keheningan. 4 Opas : Pertemuan di Kotaraja - Empat opas terdiri dari: Put-cing (si Tanpa Perasaan), Tiat-jiu (si Tangan Besi), Tui-bing (si Pengejar Nyawa) dan Leng-hiat (si Darah Dingin). Leng-hiat (si Darah Dingin): opas paling muda, ilmu pedangnya tak bernama. Di kota Ciang-ciu membongkar intrik pembunuhan yang dilakukan ahli waris si Iblis Pedang Darah Terbang (Hui-Hiat-Kiam-Mo) Pa Siok-jin. Tui-bing (si Pengejar Nyawa): sangat mahir dalam ilmu permainan kaki dan ilmu meringankan tubuh. Membongkar misteri pembunuhan dalam Yu-Leng-San-Ceng (Perkampungan Hantu). Tiat-jiu (si Tangan Besi): memiliki sepasang tinju yang tiada tandingan. Menghancurkan ambisi Coat-Miat-Ong (si Raja Pemusnah) Coh Siang-giok menguasai kangouw dengan ilmu andalannya Peng-Pok-Han-Kong-Ciang (Pukulan Cahaya Tajam Sukma Dingin) dan Liat-Hwe-Ci-Yan-Ciang (Pukulan Cahaya Merah Bara Api). Put-cing (si Tanpa Perasaan): mahir dalam akal muslihat dan senjata rahasia. Walaupun tubuhnya cacat dan ilmu silat cetek, tetapi mampu ditutupi dengan keahliannya itu. Merontokkan Su-Toa-Thian-Mo, empat iblis yang ingin menguasai kangouw. Secara bersama-sama keempat opas melacak komplotan 13 pembunuh yang merajalela di kotaraja pada puluhan tahun berselang dan membasminya. |
|||||||||||||
|
|||||||||||||